Menentukan Alur, Pelaku, dan Latar Cerita
Alur
Alur adalah
rangkaian peristiwa (jalinan peristiwa) dalam sebuah karya sastra. Alur
bertujuan untuk menciptakan efek tertentu. Pautan (kaitannya) dapat diwujudkan
oleh hubungan waktu atau hubungan sebab akibat. Dalam alur pula terdapat
konflik (permasalahan). Seru tidaknya sebuah cerita dapat dilihat dari konflik
yang muncul. Semakin menarik konflik maka semakin menarik pula cerita untuk
diikuti.
Berikut ini
merupakan tahapan-tahapan alur:
-
Pemaparan pengarang: Meliputi pemaparan tentang
tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, tempat cerita dan waktu terjadinya
peristiwa.
-
Penampilan masalah : Masalah mulai dimunculkan.
Masalah biasanya menimpa tokoh utama.
-
Masalah / Ketegangan mulai memuncak : adalah
masalah yang menimpa tokoh utama mulai semakin rumit dan semakin sulit.
-
Puncak Masalah/Klimaks : adalah tingkat ketegangan
tertinggi dari sebuah cerita. Jika ceritanya adalah cerita perang maka,
pertarungan terakhir antara hidup dan mati.
-
Ketegangan mulai menurun/ mereda : adalah keadaan
yang menceritakan bahwa permasalahannya sudah mulai mereda, masalah yang sangat
pelik/sulit sudah dapat diselesaikan/diurai.
-
Akhir/Penyelesaian : adalah bagian cerita yang
menggambarkan akhir dari keseluruhan cerita, bisa berakhir dengan bahagia, bisa
juga berakhir sedih. Dalam beberapa karya sastra juga ada akhir yang terbuka,
yaitu pembaca bisa menafsirkan sendiri bahagia atau sedihnya sebuah akhir
cerita, bisa juga pengarang mengakhiri peristiwa dengan akhir yang tertutup,
yaitu pengarang langsung menggambarkan akhir cerita bisa bahagia atau bisa
sedih.
Tokoh / Pelaku
Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, adanya sebuah konflik merupakan inti cerita, nah
yang mengalami konflik tersebut adalah tokoh utama.
Selain adanya
tokoh utama, juga ada pula tokoh yang lain.
-
Tokoh/pelaku utama : adalah pelaku yang menjadi
pusat pengisahan. Ditandai dengan pelaku ini sering muncul da selalu terlibat
dalam setiap bagian cerita.
-
Pelaku sampingan : adalah pelaku yang pemunculannya
hanya sesekali atau beberapa kali saja. Pelaku tersebut bisa juga disebut
dengan pemeran pembantu (dalam film/drama). Pelaku ini muncul jika untuk
melengkapi cerita tentang pelaku utama.
Selain dari segi
pusat pengisahan, pelaku dari segi watak juga dapat dibedakan menjadi dua,
-
Tokoh Protagonis : Tokoh yang kecenderungannya
baik.
-
Tokoh Antagonis : Tokoh yang kecenderungannya
jahat.
Latar /
Setting
Dalam sebuah
cerita, karena merupakan gambaran kehidupan manusia, maka diperlukan keadaan
yang seakan-akan benar terjadi. Untuk menunjukkan itu maka diperlukan latar
tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa.
-
Latar tempat : Tempat terjadinya peristiwa. Tempat
dapat disebutkan/digambarkan secara umum maupun secara khusus. Secara umum
misalnya disebutkan bahwa ada di sekolah, bisa lebih spesifik lagi yaitu di
kelas, bisa spesifik lagi yaitu di bangku siswa.
-
Latar waktu : Waktu terjadinya peristiwa,
penyebutan waktu ini bisa menggunakan petunjuk waktu jam bisa juga dengan
penunjuk waktu yang lain misalnya (pagi, sore, senja, siang, malam). Bisa
disebutkan secara langsung oleh pengarang atau secara tidak langsung melalui
cerita.
-
Latar suasana :
Suasana peristiwa dalam dilihat secara geografis maupun secara sosiologis. Yang
dimaksud secara geografis adalah suasana yang dipengaruhi secara geografis
misalnya suhu udara, cuaca, dsb. Sedangkan suasana secara sosiologis meliputi
suasana yang menggambarkan keadaan sosial budaya masyarakat dalam cerita.
saya ingin mengopy artikel ini untuk tugas akhir saya, tapi kenapa tidak bisa dicopy
BalasHapusSilakan dikutip saja. Tugas Akhir kan harus ilmiah
Hapus