UN yang Santai adalah UN yang Jujur
Kesantaian-kesantaian itu menunjukkan pelaksanaan UN sudah lebih jujur dibanding sebelum-sebelumnya. Orang yang jujur tidak akan panik. Tidak akan bingung menutup-nutupi kebohongan. Orang yang jujur pasti tampil lepas apa adanya. Itulah yang tampak.
Ujian Nasional yang sejak ditetapkan sebagai satu-satunya syarat penentu
kelulusan dan sebagai salah satu syarat penentu kelulusan menjadi momok yang
menakutkan bagi sebagian besar pelajar Indonesia kini sudah mulai kehilangan
kesakralannnya. Foto-foto yang diunggah dan banyak dilihat di media sosial
adalah foto keadaan UN yang santai, humanis, dan penuh kegemberiaan.
Status-status di sosial media baik twitter, facebook, maupun yang lain juga
menunjukkan keceriaan menghadapi UN. Belum lagi foto meme hasil editan yang
ujian adalah guru-guru sedangkan yang jaga adalah anak berseragam SD. Status di
facebook yang biasanya Harap Tenang Ada UN distatuskan menjadi Harap
SENANG Ada Ujian.
Bahkan akun resmi kemendikbud memposting foto salah satu pelajar di Jawa
Timur sedang berfoto selfie dengan senyum lebar bersama Mendikbud Anies
Baswedan, Gubernur Jatim, Soekarwo, serta Walikota Surabaya Ibu Risma. Pelajar
tersebut tersenyum lebar. Tanda tak ada ketakutan di wajahnya.
Pemberitaan di televisi juga tidak seekstrem dulu. Jika tahun-tahun
sebelumnya hampir setiap waktu, televisi menyiarkan pengawalan naskah UN yang
ekstra ketat dari kepolisian sekarang pengawalannya biasa-biasa saja. Memang
tetap ada pengawalan, tetapi tidak seekstrem dulu. Meskipun masih ada saja
berita tentang siswa yang pingsan saat doa bersama menjelang UN. Ngapain sampai
pingsan. Toh UN tidak lagi penentu kelulusan. Ngapain dijaga sampai segitunya,
toh kalau bukan lagi sebagai penentu kelulusan UN, orang-orang tidak akan
repot-repot membobol naskah soal. Orang membobol naskah UN karena takut tidak
lulus akhirnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan soal untuk
dipelajari. Bahkan kalau perlu membayar dengan harga mahal.
Melihat pemberitaan dan kecenderungan status di media sosial, pelaksanaan
UN di tahun ini cenderung santai. Meskipun ada beberapa masalah khususnya yang
mengerjakan UN Berbasis Komputer alias UNBK. Tolong jangan ditulis CBT, itu
namanya keminggrisen. Kendala yang dialami oleh sekolah yang
melaksanakan UNBK adalah masalah listrik. Tapi toh sudah dapat diatasi dengan
generator set alias genset.
Kesantaian-kesantaian itu menunjukkan pelaksaan UN sudah lebih jujur
dibanding sebelum-sebelumnya. Orang yang jujur tidak akan panik. Tidak akan
bingung menutup-nutupi kebohongan. Orang yang jujur pasti tampil lepas apa
adanya. Itulah yang tampak.
Selamat ber-UN untuk SMA dan SMP, selamat berujian sekolah adik-adik SD.
Ini ujian. Tahap kita untuk bisa melangkah ke level yang lebih tinggi. Lha main
game saja semakin tinggi level semakin sulit mengalahkan lawan. Apalagi belajar
dan hidup di dunia. Pasti tak pernah lepas dengan ujian. Hadapi saja dengan
senyum kebanggaan. Tidak perlu tertunduk malu jika belum berhasil. Tetaplah
tegakkan kepala sebagai bukti telah berbuat yang terbaik. Bukankah kita memang seharusnya bahagia jika sudah naik level?
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
ini spam apa bukan ya? saya husnuzon saja. Saya balas: Makasih infonya. Salam berbagi.
Hapus