Mengaji dan Berbuka Soto Degan di Masjid Cheng Hoo Jember
![]() |
Suasana Mengaji di Masjid Cheng Hoo Jember |
Masjid Cheng Hoo
Jember yang berada di Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates ditempati
mengaji oleh para mualaf. Tentu bukan perkara mudah belajar membaca Alquran
dalam tulisan Arab. Sejak kecil hingga dewasa mereka tidak pernah belajar
mengaji. Namun, usia dan kesulitan itu tidak mematahkan semangat mereka. Dengan
terbata-bata mereka mengikuti instruksi dari guru ngaji.
Kebetulan metode
yang digunakan untuk belajar ngaji para mualaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo
Jember ini tidak seperti metode cepat yang lain. Dalam metode ini peserta yang
belajar ngaji diajak bernyanyi. Bukan sekadar menyanyikan lagu biasa, lagu yang
dinyanyikan adalah lagu yang berkaitan dengan metode belajar mengaji.
Para peserta
belajar mengaji Alquran bersemangat. Mereka dengan lantang bernyanyi Saya
bawa lidi ini dengan nada lagu Burung Kakaktua sambil memperagakan gerakan. Lirik lagu yang mereka nyanyikan adalah beberapa kata kunci untuk
mengenal huruf Arab
Begitu tutor
menunjuk huruf, otomatis peserta membunyikannya. Jika lupa, maka peserta
otomatis mencari sendiri, huruf itu bunyinya apa. Mereka mencari dari kata
kunci lidi ini. Begi seterusnya hingga mereka bisa mengetahui itu huruf
apa, setelah dalam tahap mengenal huruf pisah dan huruf sambungnya.
Itu merupakan
kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pengurus Masjid Muhammad Cheng Hoo
Jember. Kegiatan belajar mengaji sudah dimulai sebelum Ramadan. Kebetulan pada
hari ketujuh Ramadan atau bertepatan dengan 12 Juni 2016, adalah hari pembukaan
kegiatan Cheng Hoo Mengaji, Bisa Ngaji Sebelum Lebaran. Kebetulan pula, hari
itu ada liputan dari SCTV, yang kemudian ditayangkan langsung proses
mengajinya.
Tidak hanya
diikuti oleh para Mualaf, kegiatan pembukaan Cheng Hoo Mengaji juga dihadiri
oleh para mahasiswa dan pelajar yang kebetulan tertarik dengan metode cepat
belajar mengaji. Jadi, selain dihadiri oleh orang yang ingin belajar mengaji,
ada pula yang ingin mempelajari metodenya. Salah satu mahasiswa yang terlibat
dalam kegiatan tersebut adalah Aini Wardatut Toyyibah, Aktivis IPPNU Jember ini
bahkan sudah bisa mendampingi guru ngaji dan sebagai tutor pengganti.
Dari acara
tersebut dapat diketahui dua hal, pertama masih ada bahkan mungkin banyak orang
yang belum bisa membaca Alquran. Tetapi di satu sisi, ada orang-orang yang
ikhlas dan tulus untuk mengajari Alquran. Ada pula orang-orang jenius yang
menciptakan metode belajar mengaji dengan cepat yang menarik. Kru televisi SCTV
yang hendak melakukan liputan bahkan tertarik untuk belajar membaca dengan
metode tersebut. Sebelum peserta hadir, mereka menjadi peserta dadakan.
Acara yang
tersebut juga dihadiri oleh ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember,
Afton Ilman Huda. Tokoh yang biasa dipaggil Gus Afton ini juga merupakan salah
satu pembina PITI (Pembina Iman Tauhid Islam a.k.a Persatuan Islam Tionghoa
Indonesia) Jember. Hadir pula pengurus IPNU Jember, Moch. Aminullah.
Belajar mengaji
para peserta berakhir sekitar pukul 16.30 WIB. Sambil menunggu buka puasa
orang-orang yang hadir melakukan kegiatan masing-masing. Ada yang salat sunah
di ruang utama masjid Cheng Hoo, ada membaca Alquran, ada pula yang sekadar duduk
dan bercengkerama dengan temannya. Sementara itu, beberapa orang mempersiapkan
makanan buka puasa yang berupa es susu cendol dan makanan berupa soto degan.
Menu makanan yang
disediakan membuat penasaran. Selama proses penyiapan makanan, banyak
orang yang keheranan, kelapa kok dibakar di atas kompor. Ternyata itu adalah
kelapa muda yang dimasak dengan bumbu soto. Jika soto biasanya diisi dengan
daging ayam atau pun daging sapi, soto degan di Masjid Cheng Hoo Jember ini
yang dimasak jadi soto adalah daging kelapa muda atau Degan ditambah dengan
jamur jerami.
Meskipun porsi
takjil berupa es susu cendol tak sebanding dengan jumlah orang yang hadir,
tetapi semua bisa merasakannya. Dalam keterbatasan tersebut mereka saling
berbagi. Ada yang segelas dimakan berdua dengan temannya. Orang yang tidak
kebagian soto degan, berbuka dengan nasi kotak. Sungguh sangat berkesan.
Setelah sebagian
besar orang selesai bersantap buka puasa, mereka salat jamaah magrib.
Selanjutnya sebagian peserta meninggalkan masjid Cheng Hoo, sebagian lain
menunggu salat tarawih di masjid Cheng Hoo Jember untuk kemudian mengikuti
kegiatan belajar ngaji cepat setelah tarawih.
Sebelum meninggalkan masjid, tidak sedikit yang
menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar belakang Masjid Cheng Hoo Jember
yang didominasi warna merah tersebut.
Posting Komentar untuk "Mengaji dan Berbuka Soto Degan di Masjid Cheng Hoo Jember"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)