Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Latihan Kata dan Kalimat Ekspresif dalam Teks Cerpen

Kegiatan 5: Latihan Kata/Kalimat Ekspresif dalam Teks Cerita Pendek

Salah satu ciri kalimat yang terdapat dalam teks cerita pendek atau Cerpen adalah adanya kalimat yang ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang sangat menunjukkan ekspresi wajah atau penggambaran yang sangat tentang sesuatu. Jadi, kalimat ekspresif cenderung detail. Adanya kata dan kalimat ekspresif dibutuhkan agar seolah-olah pembaca cerpen terbawa suasana dalam cerpen. Hal ini dibutuhkan agar teks cerita pendek benar-benar terasa dekat dan dialami langsung atau dilihat langsung oleh pembaca. 

Nah, agar mampu menulis cerpen yang kuat, maka dibutuhkan latihan untuk menulis kata dan kalimat ekspresif. Kata dan kalimat yang bisa memperkuat gambaran cerita dalam teks cerita cerpen. Berikut ini adalah latihan dalam memilih kata dan menyusun kalimat ekspresif yang bisa digunakan ketika menulis cerpen. 


1. wajahnya keras dan beku seperti dinding batu. Ia berkata, "aku ikut". Makna emotif yang terkandung dalam kalimat ini adalah......

untuk menjawab soal di atas, perlu diketahui dahulu bahwa yang dimaksud dengan emotif adalah menunjukkan emosi atau keadaan jiwa. Jadi, yang ditanyakan adalah makna emosi yang digambarkan dalam kalimat tersebut. Jadi Makna emotif yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah:

Perasaan yang sangat kuat untuk ikut. Maksudnya adalah: keinginan untuk ikut sangat kuat dan sangat keras. Tidak bisa ditawar lagi. 


2. Untuk menyatakan "diam" yang lebih ekspresif adalah:......

Untuk menyatakan 'diam' tidak hanya sekadar, 'Dia diam'. Itu tidak ekspresif. Tidak menunjukkan ekspresi wajah maupun ekspresi gerak tubuh. Agar dapat menunjukkan ekspresi diam, bisa menggunakan penggambaran mimik wajah, atau menggunakan kalimat yang menunjukkan gerakan tubuh.

Misalnya, untuk menyatakan 'diam' bisa menggunakan kalimat yang lebih ekspresif berikut ini:

- Dia menutup rapat mulutnya.

- Dia diam, diam seribu bahasa.

- Bibirnya tertutup rapat tak mengucapkan sepatah kata pun.

- Dia tak menjawab, tatapannya kosong.

- Dia termenung, bahkan di tengah dentuman musik di sekitarnya.


3. Mulutnya tiba-tiba rasa terkunci. Maksud kalimat tersebut adalah:...

- Awalnya dia berkata atau ikut bercengkerama. Tapi karena ada sesuatu hal, maka dia langsung diam. Seolah-olah mulutnya tiba-tiba terkunci. Mungkin karena tak dapat menjawab sebuah pertanyaan. Atau karena memang tidak ingin berkata karena tersinggung. 


4. Ada seorang baru saja kehilangan mata pencaharian. Ia tidak mampu berbuat apa-apa. Beban dan kesusahan terbayang di depan mata. Reaksi orang itu: Ia tertawa yang membungkus tangis. Maksud kalimat yang bercetak miring: Ia tertawa yang membungkus tangis adalah:

Tertawanya orang itu pada dasarnya digunakan untuk menutupi kesedihannya. Atau justru sedang menertawai kesusahan yang sedang dialaminya sendiri.


5. Ia sudah jauh dari rumah. Keterasingan tiba-tiba menggigit dirinya. Kalimat ini cocok untuk menggambarkan perasaan seseorang yang sedang jauh di rumah dan merasakan kesepian karena sekitarnya baik orang maupun lingkungan adalah orang-orang dan lingkungan yang asing. 


6. Kulayangkan pandangku ke gugusan tanah gunung yang teriris oleh kolam. Kata tertiris memiliki makna yang mirip dengan kata terbelah dalam kalimat:

Persawahan itu terbelah oleh sungai yang berkelok-kelok.

Pemukiman padat penduduk itu terbelah oleh jalan yang aspalnya sudah mengelupas.


7. Aku telah menghabiskan waktu satu jam yang terakhir itu dengan kecemasan serta kegelisahan yang memadat. Kalimat tersebut cocok untuk menggambarkan seorang yang:

- Sedang menunggu sanak saudaranya operasi di rumah sakit dengan penyakit yang kritis. Jadi isinya adalah gelisah dan cemas.

- Seorang tentara yang sedang baku tembak dengan musuh dalam kondisi terdesak dan dikepung oleh tentara musuh.

- Seorang kekasih yang menunggu tunangannya pulang, yang terlambat datang dari yang telah dijanjikan.


8. Matahari menancap tinggi di langit. Udara gerah. Kalimat ini mengandung arti: cuaca terik dan cuaca yang panas dengan suhu udara yang sangat panas. 


9. Bahagia seperti ini terlalu besar. Dadanya sesak. Kalimat berikutnya yang cocok dengan kalimat ini adalah.....

-Matanya berkaca-kaca menahan perasaan yang tiba-tiba membuncah.

- Nafasnya terengah-engah seketika mendengar kabar bahagia tersebut.

- Tangannya mengatup ke dada sambil bersyukur tiada tara.

- Seketika bersujud, bersyukur atas apa yang terjadi.

Keempat kalimat di atas dapat digunakan untuk melanjutkan kalimat dalam soal nomor 9 di atas. Pilih salah satunya saja. 


10. Matahari telah terbenam. Onggokan jingga di langit bara membawa malam. Kalimat ini dapat juga menggambarkan satuan waktu......

Yang dimaksud dengan satuan waktu dalam soal di atas adalah  saat senja. Yaitu ketika langit di ufuk barat berwarna jingga. Yaitu waktu sore menjelang malam, atau senja. Jika di WIB bagian Surabaya, itu sekitar pukul 17.15 sampai 17.45 menit..


Demikian latihan membuat kalimat ekspresif dengan menggunakan kata yang emotif dan ekspresif. Semoga bermanfaat. Dengan berlatih menggunakan kata dan menyusun kalimat yang ekspresif, kalian bisa membuat cerpen yang menarik. 

Posting Komentar untuk "Latihan Kata dan Kalimat Ekspresif dalam Teks Cerpen"