Menentukan Suasana dalam Puisi ‘Sajak Anak Muda’ Karya WS Rendra
Menentukan Suasana dalam Puisi ‘Sajak Anak Muda’ Karya WS Rendra
WS Rendra adalah salah satu penyair terkemuka Indonesia. WS
Rendra menjadi abadi pembacaan puisinya karena sudah ditemukan teknologi
perekam video. Meskipun telah meninggal dunia, puisi dengan pembacaan khasnya
tetap dapat dinikmati hingga kini. Melalui berbagai video pembacaan puisi oleh
WS Rendra sendiri.
Berikut ini adalah salah satu Puisi Karya WS Rendra yang
berjudul SAJAK ANAK MUDA. Puisi WS Rendra ini cukup panjang. Terdiri dari 23
bait puisi. Puisi Sajak Anak Muda ini ditulis oleh rendra pada tahun 1977.
Tepatnya pada tanggal 23 Juni 1977.
Berikut adalah puisi Sajak Anak Muda karya Ws Rendra
![]() |
Ws Rendra | Sumber Gambar: kultural.id |
SAJAK ANAK MUDA
Karya: WS Rendra
Kita adalah angkatan gagap
Yang diperanakkan oleh angkatan takabur
Kita kurang pendidikan resmi
Di dalam hal keadilan,
Karena tidak diajarkan berpolitik,
Dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
Karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
Karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
Inilah gambaran rata-rata
Pemuda tamatan SLA,
Pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
Tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhinry,
Menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
Kita hanya bisa membeli dan memakai
Tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
Tetapi hanya bisa berkuasa,
Persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak0anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
Tanpa kegunaan-
Menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
Lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
Wajah berdarah
Akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
Dianggap sebagai
orang terpelajar,
Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
Ia diam tidak bicara,
Kerjanya Cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
Dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
Sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
Dianggap bunga plastik,
Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
Yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperankan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Dari sekian bait puisi Ws Rendra yang berjudul Sajak Anak
Muda ini, terdapat suasana-suasana penyair yang penuh pemberontakan dan kritik
terhadap situasi dan kondisi negara. Khususnya generasi mudanya.
Berikut ini beberapa suasana yang terdapat dalam puisi Sajak Anak Muda beserta Larik yang Mendukung Suasana.
Suasana: Resah
Larik yang mendukung suasana
Apakah kita tidak dimaksud untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan untuk menjadi alat saja?
Suasana: Marah
Larik yang mendukung suasana:
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan
Suasana: Kecewa
Larik yang mendukung suasana:
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
Tanpa kegunaan-
Menjadi benalu di dahan
Suasana: Putus Asa
Larik yang mendukung suasana:
Dan bila luput,
Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara
Suasana: Bingung
Larik yang mendukung suasana:
Apakah yang terjadi
di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
Lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Setidaknya, ada lima suasana yang dapat digambarkan melalui
potongan-potongan bait dan larik puisi Sajak Anak Muda karya Ws Rendra ini.
Untuk lebih jelasnya, penjelasan tentang kelima suasana di
atas adalah lebih rinci sebagai berikut:
Resah adalah keadaan tidak tenang. Ketidaktenangan penyair
tergambar dalam larik yang berisi pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan
jelas.
Suasana marah tergambar jelas dalam lariknya di atas.
Kemarahannya pada diri sendiri yang tidak mampu menyiapkan masa depan.
Suasana bingung akhirnya juga muncul. Marah tapi
tidak bisa menemukan solusi. Dalam larik puisi di atas, digambarkan melakukan
tindakan orang bingung. Digambarkan dalam larik karena tidak bisa kita
tafsirkan. Tidak dapat memahami keadaan dan cara mengatasi keadaan yang
gugup tersebut.
Akhirnya dengan suasana yang tidak nyaman itu, penyair
merasa putus asa. Digambarkan
dalam larik puisi Sajak Anak Muda yang menunjukkan perbuatan yang sia-sia: kita
memukul dan mencakar/ ke arah udara.
Demikian penjelasan tentang menentukan suasana dalam Puisi Sajak Anak Muda Karya Ws Rendra. Selama membaca dan menganalisis Karya Penyair yang dijuluki Si Burung Merak, ini saya tidak hanya ingat gaya pembacaan puisi WS Rendra yang lantang berapi-api. Tapi juga ternostalgia pada teman kuliah yang bernama ABABAL GHUSSOH. Karena pernah merekamnya membaca Puisi Sajak Sebatang Lisong. Tabik!
Posting Komentar untuk "Menentukan Suasana dalam Puisi ‘Sajak Anak Muda’ Karya WS Rendra"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)