Gus Samsudin Jaddab dan Orang-orang Sakti dalam Cerpen Gus Mus
us Samsudin Jaddab pengasuh padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, menjadi viral. Dobel Viral. Viral pertama karena konten-konten youtubenya direaction oleh banyak orang. Baik karena kekagumannya yang bisa mengobati banyak penyakit. Bisa membakar tisu tanpa menyentuh. Bisa meledakkan botol plastik yang katanya sudah diisi jin.
![]() |
Buku Kumpulan Cerpen 'Lukisan Kaligrafi' Karya KH. A. Mustofa Bisri |
Kesaktian-kesaktian Gus Samsudin Jaddab yang ditampilkan di video-videonya adalah disebut sebagai kekuatan membersihkan penyakit goib. Memindahkan santet ke kelapa, memindahkan santet ke telur. Menarik jin, dan membersihkan kekuatan goib.
Gus Samsudin Jaddab menjadi lebih terkenal ketika Marchel Radival alias Pesulap Merah membuat video reaksi atas aksi-aksi pembersihan itu. Oleh Pesulap Merah, disebut trik sulap. Pesulap Merah memeragakan 'kesaktian' Gus Samsudin dengan sama persis, bahkan disertai ucapan Pesulap Merah yang cukup merendahkan kemampuan Gus Samsudin.
Pesulap Merah memeragakan bagaimana membakar tisu, meledakkan botol, membongkar trik keris petir, dan trik-trik lain, yang diklaim sebagai 'kesaktian' oleh orang lain. Bahkan sering kali, Pesulap Merah menegaskan bahwa, trik sulap yang dibungkus oleh agama --baju, bacaan, dan gelar-gelar agama-- pada dasarnya adalah sebuah penistaan dan merendahkan agama.
Menjadi semakin ramai ketika Pesulap Merah mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati untuk 'menantang' Gus Samsudin membongkar trik sulapnya. Ternyata dihalang-halangi, bahkan terpaksa pergi. Sampai pada ada aksi massa yang meminta penutupan Padepokan Gus Samsudin Jaddab.
Tak lama saya menonton video-video Gus Samsudin dan Pesulap Merah, --ndil Allah-- saya tertarik kembali membaca Buku Kumpulan Cerpen Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri. Kumpulan cerpen yang disusun oleh Joko Pinurbo.
Beberapa cerpen di situ bersinggungan dengan Gus Samsudin Jaddab. Ada cerpen yang berjudul Gus Jakfar. Sementara juga ada cerpen yang berjudul Mbah Sidiq. Sebuah kontras. Gus Jakfar, dalam cerpen karya Gus Mus tersebut, dikenal sakti.
Bisa membaca masa depan sesorang. Bahkan sampai tahu, dia ahli neraka atau ahli surga. Sampai semua orang segan pada Gus Jakfar. Sampai suatu ketika, Gus Jakfar sangat ingin berguru kepada Kiai Tawakkal. Anehnya tidak seorang pun yang tahu kiai Tawakal. Justru orang-orang mengenalnya sebagai Mbah Jogo.
Gus Jakfar bisa membaca tanda di dahi Kiai Tawakal alias Mbah Jogo, ahli neraka. Sangat terkejutlah Gus Jakfar. Sampai akhirnya tahu, bahwa Mbah Jogo juga suka main ke warung kopi remang-remang. Tapi ilmu Mbah Jogo sebenarnya lebih tinggi dibandingkan Gus Jakfar. Sampai akhirnya berpesan:
"Kau harus lebih berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan......... Orang susah sulit kau bayangkan bersifat takabur, ujub, atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri."
Dalam cerpen berjudul, Gus Jakfar ada tokoh Gus Jakfar dan Mbah Jogo alias Kiai Tawakal. Tokoh yang digambarkan memeliki kelebihan. Tapi justru menyembunyikan kelebihannya. Tidak justru ditunjuk-tunjukkan, apalagi dibuat konten Youtube.
Masih di kumpulan cerpen yang sama. Ada lagi cerpen yang menggambarkan 'orang sakti'. Berjudul 'Mbah Sidiq. Mbah Sidiq tidak dimunculkan dalam cerita. Tokoh Mbah Sidiq digambarkan melalui tokoh lain, yang bernama Nasrul. Nasrul yang banyak bercerita tentang Mbah Sidiq, di Warung Kopi.
Berdasarkan cerita Nasrul, Mbah Sidiq dikenal hebat. Sakti. Bisa diskusi dengan Ruh Mbah Sunan Ampel. Karena Nasrul pernah mendengar Mbah Sidiq berbicara yang seolah-olah diskusi dengan Sunan Ampel, membahas tentang negara. Nasrul pula meyakini bahwa, Mbah Sidiq memang sakti, punya ilmu lempit bumi. Mbah Sidiq tidak pernah terlihat ikut salat jumat di masjid kampungnya, Tapi Nasrul yakin bahwa Mbah Sidiq sedang Jumatan di Mekah.
Singkat cerita, Nasrul sangat mengagumi Mbah Sidiq. Di akhir, juga sangat dikecewakan, sampai mengumpat kepada Sidiq. Karena istrinya dibawa lari oleh Sidiq.
Baca Lengkap Cerpen Mbah Sidiq
Mbah Sidiq, adalah gambaran orang sakti yang menunjukkan kesaktiannya pada banyak orang. Banyak orang percaya. Meskipun ada pula yang ragu-ragu. Ini juga gambaran bahwa orang yang pura-pura punya kesaktian, pada dasarnya hanya untuk menipu.
Gus Mus yang Kiai pengasuh pesantren Raudatut Talibin, Rembang --yang juga mantan Rais Aam PBNU-- telah mengajarkan bahwa, orang sakti yang benar-benar sakti tidak akan menunjukkan kesaktiannya. Bahkan kalau kesaktiannya terpaksa terbongkar, diketahui oleh orang lain di sekitarnya, dia akan menyingkir. Bukan justru bikin konten youtube, biar viral, biar dapat pengakuan dan adsense.
Seperti halnya dalam Cerpen Ndara Mat Amit, Gus Mus menggambarkan ada orang kasar yang suka mengumpat pada siapapun. Namanya Mat Amit, biasa dipanggil Ndara Mat Amit. Ternyata saat selawatan, Ndara Mat Amit menangis. Orang yang biasanya kasar justru sedih. Tidak hanya sendirian, ada juga yang menangis saat itu. Kang Min, seorang Kusir Delman.
Tidak ada yang berani bertanya pada Ndara Mat Amit, tapi seorang Kiai berani bertanya pada Kang Min. Sangat mengejutkan, Kang Min mengaku melihat Nabi hadir saat membaca selawat bersama itu. Bukannya dipuji malah dihardik oleh Ndara Mat Amit. Ndara Mat Amit menuduh Kang Min sombong karena pamer kemampuan melihat kehadiran Nabi Muhammad. Esoknya Ndara Mat Amit dan Kang Min sama-sama pergi. Tidak diketahui perginya kemana.
Mereka berdua menghilang, menghindari orang-orang yang mengetahui kelebihannya. Penyamaran Mat Amit dan Kang Min sebagai orang biasa saja sudah terbongkar. Ndara Mat Amit adalah Sayyid Muhammad Hamid, sementara Kang Min adalah Kiai Mukmin. Yang tetap menyembunyikan kelebihannya.
Melalui Cerpen itu, Gus Mus sudah menggambarkan bahwa orang yang benar-benar sakti, punya kelebihan, memiliki kemampuan linuwih- bukan justru pamer kekuatan pamer kemampuan. Seorang kekasih Allah akan justru menyembunyikan kelebihannya. Bukan justru pamer. Kalau sudah terpaksa diketahui banyak orang. Justru akan pergi. Mencari tempat yang tidak diketahui lagi kesaktiannya.
Sementara, dalam postingan di facebooknya, Gus Rizal Mumazziq --Rektor Inaifas Kencong-- berkelakar. Bahwa Konten Youtube pada dasarnya semuanya adalah setingan.
Jadi, kalau ada orang ngaku sakti, dikontenkan. Anggap saja itu sebagai hiburan. Minimal kalau ingin pinter, ya ngajinya harus beneran.
Posting Komentar untuk "Gus Samsudin Jaddab dan Orang-orang Sakti dalam Cerpen Gus Mus"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)