Menceritakan Kembali Cerpen 'Pohon Keramat' | Memahami Teks Cerita Pendek

Memahami Teks Cerita Pendek Pohon Keramat dan Meneritakan Kembali Isinya. 

Meskipun namanya Teks Cerita Pendek alias cerpen, ada kalanya teks cerpen berupa rangkaian kalimat yang panjang. Salah satunya adalah teks cerpen yang berjudul 'Pohon Keramat'. Teks cerpen Pohon Keramat yang terdapat dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX untuk SMP/MTs terdiri dari delapan halaman. 

Jadi, teks cerpen itu termasuk contoh teks cerpen yang cukup panjang. Terdapat pada halaman 53 sampai halaman 60 buku teks kurikulum 2013 yang tetap diajarkan dalam kurikulum merdeka ini. Sementara dalam memahami teks cerpen, seorang siswa bisa dianggap paham jika mampu menjelaskan atau menceritakan kembali teks cerpen dengan gaya penceritaannya sendiri.

Dalam memahami dan kemudian menceritakan kembali isi teks cerpen, perlu kita rangkum sebuah cerpen. Khusus dalam teks cerpen Pohon Keramat karya Yus R. Ismail ini, karena terlalu panjang pahami saja garis besar ceritanya dan nama-nama penting yang ada dalam cerita. 

Nama-nama penting, baik tempat maupun tokoh dalam cerita perlu diingat. Misalnya tokoh utama, disebut dengan aku. Atau bisa dengan sebutan lain anak kecil, atau tokoh utama. Ada pula tokoh Kakek. Tokoh rekaan Mbah Jayasakti. Juga warga kampung yang lain. 

Sementara untuk tempat, yang perlu diingat adalah Gunung Beser, Pohon Keramat, Masjid, dan sawah, rumah kakek. 

Adapun inti rangkaian ceritanya adalah sebagai berikut:

1. Keangkeran gunung beser.

2. Kisah perlawanan Mbah Jayasakti.

3. Keangkeran Gunung Beser. 

4. Gunung Beser sebagai sumber air untuk pertanian. 

5. Kehidupan kampung dengan masyarakat petani yang makmur. 

6. Alih fungsi lahan di kaki gunung beser.

7. Penolakan warga akan dibukanya gunung beser.

8. Pembukaan pabrik di kaki gunung Beser.

9. Penggundulan perlahan Gunung Beser.

10. Kekeringan dan pertikaian di kampung. 

Pada dasarnya inti cerita cerpen Pohon Keramat karya Yus R. Ismail dapat dirangkum dalam sepuluh rangkaian peristiwa di atas. Berdasarkan rangkuman kronologis utama cerita di atas, kita dapat menyusun rangkuman cerita Pohon Keramat sehingg mudah dalam menceritakan kembali teks cerpen Pohon Keramat. 

Berikut ini adalah contoh teks Menceritakan Kembali Teks Cerpen Pohon Keramat:

Dikisahkan ada sebuah Pohon Keramat  di dalam hutan yang menyelimuti Gunung Beser. Diceritakan oleh para sesepuh kampung, Pohon Keramat itu adalah jelmaan Mbah Jayasakti, seorang pejuang yang menghindari kejaran tentara Belanda di zaman penjajahan. 

Orang yang masuk ke hutan Gunung Beser dengan niat jahat, tidak akan pernah bisa kembali dengan selamat. Maka tidak ada yang berani masuk ke dalam hutan di Gunung Beser, apalagi menebang pohonnya yang besar-besar. Tentu tidak akan berani. 

Dengan pohon yang besar dan hutan yang lebat, Gunung Beser mampu menjadi sumber air yang melimpah. Yang dimanfaatkan oleh warga kampung untuk mengairi lahan pertanian. Sehingga bisa menanam tanaman dengan sangat suburnya. 

Seorang anak kecil, cucu dari sesepuh kampung di kaki Gunung Beser itu sangat suka bermain-main di pancuran airnya. Lahan pertaniannya juga subur makmur sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi warga kampung. 

Namun, suatu ketika ketika kebutuhan akan air dan pemukiman semakin meningkat, area kaki gunung beser mulai diubah peruntukannya. Yang awalnya hutan murni diubah menjadi pabrik dan pemukiman. Tentu saja pembukaan kaki gunung ini atas izin dari Si Kakek, selaku pemangku gunung beser. 

Dengan perkembangan yang cepat, semakin banyak orang dan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan akan lahan pertanian dan pemukiaman. Dengan sangat terpaksa bagian gunung beser juga mulai dirambah untuk dibuka sebagai lahan pertanian baru juga lokasi pabrik-pabrik. 

Maka dengan berat hati, kakek mengizinkan pembukaan gunung beser untuk pendirian pabrik dan pemukiman. Meskipun terkejut, cucunya akhirnya menerima kenyataan bahwa cerita tentang Mbah Jayasakti dan keangkeran gunung beser adalah cerita legenda yang sengaja dibuat untuk menjaga kelestarian hutan dan gunung beser.

Akan tetapi itu sudah terlambat, sumber air di kaki gunung beser sudah menghilang. Sudah tidak ukup untuk mengair sawah. Konflik antar-penduduk, karena rebutan air juga mulai terjadi. Pembangunannya memang sukses, tapi ketentaraman waga kampung sudah mulai hilang, bersama hilangnya pohon dan hutan di kaki gunung beser. 

** *

Demikian contoh cara menceritakan kembali teks cerpen Pohon Keramat. Semoga bermanfaat.