Watu Ulo | Pantai Wisata Watu Ulo yang Kian Cantik

 Sebagai orang pernah berkunjung ke Pantai Watu Ulo di masa kecil, ternyata saya sudah sangat lama tidak lagi berkunjung. 

Terakhir ingat ke Watu Ulo, lebih dari 15 tahun lalu. Dalam bayangan, pantai wisata milik Pemerintah Kabupaten Jember ini masih seperti dulu: kotor, tidak tertata, sesak, mahal, dan semburat. 

Pustamun, dengan latar batu ular 

Ternyata tidak. Saya salah. 

Pantai Wisata Watu Ulo sudah jauh lebih baik. Jauh lebih baik daripada gambaran dalam pikiran saya. 

Ada warung-warung yang menyediakan tempat bersantai. Ada parkiran rindang di bawah pohon waru. Ada pantai yang relatif bersih. Ada beberapa tumpukan sampah, yapi itu sampah organik. Reranting dan serpihan kayu. Hanya ada beberapa sampah plastik. 

Tentu sangat menarik. Untuk menikmati pemandangan Samudera Hindia yang membentang luas seakan tanpa ujung hingga menyatu dengan langit. Meskipun tidak ada wahana permainan air. Karena memang bahaya. Ombak besar khas pantai selatan Jawa. Kecuali bagi pegiat surfing. Mungkin. Karena ada tempat penyewaan selancar. 

KUMPULAN FOTO PANTAI WATU ULO TANDA SUDAH LEBIH BAIK NAN MENARIK

Saya berkunjung pada hari minggu. Cukup pagi untuk menikmati pantai yang masih sepi. Ditambah ini bukan musim liburan. Untuk mengambil foto dengan latar pantai, laut, dan batu legenda Batu Ular menjadi sangat mudah. 

Yang tak kalah membuat nyaman adalah keramahan para pelaku wisata. Di loket, bertemu dengan petugas yang ramah. Kebetulan di belakang ternyata ada mobil SAR --kata Fiana mobilnya Zuma, karakter Tim Sar di kartun Paw Patrol-- yang tidak membunyikan klakson meskipun saya cukup lama menghalangi jalannya. 

Kata petugas loket, "parkir mobil ada sumbangan untuk masjid." Sampai teks ini saya tulis, saya tidak melihat petugas parkir. Memang kawasan wisata ini ada pemukimannya. Yang ada justru pemilik warung yang mengarahkan parkir dengan ramah. Dipersilahkan memesan makanan atau minuman tanpa memaksa. Juga mempersilahkan membawa makanan sendiri, dengan menempati meja kursi yang dimilikinya. 

Yang tak kalah membuat nyaman. Jalur sepanjang jalan menuju hingga ke tempat parkir yang rimbun ini, sudah diaspal mulus. 

Mantap lah pokoknya. Jika memungkinkan nanti ditambah lagi lah tulisannya. Minimal sementara ini, masih mungkin untuk kembalinberkunjung ke watu ulo.