Ke Dipisah dan Ke- Disambung
Ke Dipisah dan Ke- Disambung
Apa bedanya ke yang dipisah dan ke yang disambung?
Penulisan huruf dalam bahasa Indonesia acap kali ambigu,
mana yang dipisah dan mana yang disambung. Apalagi jika tulisannya mirip dan
terlanjur lebih sering mengucapakannya dari pada menulisnya. Salah satu yang
membingungkan adalah penulisan kata ke.
Bagi pembelajar, pengajar, dan yang sedang mendalami bahasa
Indonesia, penulisan ke yang dipisah
dan digabung tidak mungkin membuat bingung. Tetapi bagi kebanyakan orang, ini
adalah masalah besar. Kata yang seharusnya dipisah, sering ditulis disambung.
Kesalahan-kesalahan penulisan ini seakan-akan dibenarkan
oleh tulisan lain yang sama-sama salah. Hal ini karena semakin banyaknnya
saluran komunikasi, khususnya media sosial.
Dalam medsos, semua orang berhak menulis. Tanpa editor
bahasa. Tanpa ada yang menyeleksi dan memperbaiki jika ada tulisan yang salah.
Tuisan yang salah juga dibaca oleh orang lain, pengguna media sosial acap kali
tidak mendapatkan contoh yang benar. Jadilah kesalahan-kesalahan tersebut getok
tular dan saling memengaruhi.
Penulisan ke Kata Depan dan ke- Imbuhan yang Tepat |
Ke yang dipisah adalah kata ke yang menjadi kata depan. Sementara ke yang digabung adalah ke
yang mejadi imbuhan.
Ke sebagai kata
depan menunjukkan tempat yang masih belum ditempati, yaitu tempat yang masih
akan dituju.
Misalnya dalam kalimat:
Saya akan ke Jember
Ke dalam kalimat
di atas merupakan kata depan sehingga penulisannya harus dipisah dengan kata Jember.
Ciri kata depan ke adalah
diikuti dengan kata benda atau nomina. Dalam kalimat di atas, Jember adalah
kata benda yaitu nama Kabupaten di Jawa
Timur.
Begitu pula dengan nomina selain tempat, misalnya ke yang diikuti dengan kata benda.
Contoh dalam kalimat:
File itu dipindah ke
Komputer
Kata ke pada
kalimat di atas diikuti dengan kata komputer
nama benda. Karena ke juga
merupakan kata depan. Jadi harus dipisah.
Kata depan ke yang
diikuti kata benda abstrak juga harus
dipisah.
Misalnya dalam kalimat:
Dari pagi ke pagi lagi di masih berusaha menyelesaikan tugas
itu.
Kata pagi dalam
kalimat di atas merupakan kata benda abstrak. Kata benda abstrak adalah kata
benda yang tidak memiliki referensi jelas. Yaitu pagi. Ke sebagai kata depan dalam kalimat di atas juga harus
dipisah.
Kata depan ke yang
diikuti kata ganti tempat juga harus dipisah.
Contoh dalam kalimat:
Dia sudah ke sana ke
mari untuk mencarimu.
Dalam kalimat di atas, kata ke yang mengikuti kata tunjuk sana
dan mari juga harus dipisah.
Contoh yang lain adalah: ke
situ, ke sini, ke kiri, ke depan, ke samping, ke belakang, ke atas, ke bawah,
ke dalam juga harus dipisah.
Sementara, ke yang
penulisannya disambung, adalah ke yang
merupakan imbuhan, bukan kata. Jadi,
menulisnya diberi tanda hubung: ke-.
Ke- sebagai
imbuhan atau awalan tidak diikuti dengan kata benda, melainkan kata kerja.
Selain itu, imbuhan atau awalan ke- tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya
diikuti dengan akhiran. Misalnya: ke-
-an.
Contoh penulisan ke- yang harus digabung terdapt pada
kalimat-kalimat berikut ini:
Ketika membutuhkan
bantuan, kebetulan temannya datang.
Pada kalimat di atas, terdapat imbuhan ke- -an pada kata kebetulan. Penulisan
ke- harus disambung dengan kata betul sehingga tidak perlu spasi atau
jarak.
Dia selalu membalas
kebaikan orang lain.
Pada kalimat di atas terdapat awalan ke- -an pada kata kebaikan. Kata
dasarnya adalah baik.
Berbeda dengan ke sebagai
kata depan yang menunjukkan tempat atau tujuan yang tidak dapat mengubah makna,
ke- sebagai imbuhan dapat mengubah
makna. Misalnya kata kebaikan, kata baik sebagai kata dasarnya merupakan
sifat. Sementara setelah mendapat imbuhan ke-
-an menjadi kebaikan kata
tersebut berubah menjadi nomina atau kata benda abstrak, yang bermakna hal baik.
Ada pula imbuhan ke- yang
berdiri sendiri. Yang terdapat pada kata bilangan.
Contoh kalimat:
Dia anak kesatu dari
lima bersaudara.
Kata kesatu dalam
kalimat di atas harus ditulis bersambung, tanpa jarak spasi ke satu* (ini taksa alias salah). Kata kesatu harus digabung. Imbuhan ke- pada contoh kalimat di atas memiliki
makna urutan. Jadi, maknanya adalah anak urutan satu atau pertama.
Penulisan ke sebagai
kata depan dan kata imbuhan memang sulit dipahami, terlebih jika sudah terbiasa
salah menulis. Memang, salah menulis tidak membuat pemahaman terhadap informasi
yang disampaikan menjadi salah. Tidak mungkin juga dihukum hanya karena salah
menulis spasi. Tetapi alangkah baiknya jika bisa menulis dengan benar antara ke
sebagai kata depan dan ke sebagai imbuhan atau awalan.
Mari tunjukkan bahwa, bahasa Indonesia adalah bahasa yang
besar, dan orang Indonesia adalah orang yang menghargai bahasanya sendiri
dengan cara senantiasa menulis dengan kaidah yang telah disesuaikan.
Jangan lupa baca dan unduh penjelasan tentang kata yang lain
dalam label arti kata.
Kalau 'kedepan' yang benar 'kedepan' atau 'ke depan'? Karena kedepan disini maksudnya adalah menyatakan waktu bukan tempat.
BalasHapus