Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Padi, Beras, dan Nasi Beserta Nama Lain dalam Bentuk Lainnya

Pustamun.blogspot.com – Pembaca yang budiman mungkin pernah mendengar guyonan dalam bahasa Inggris, hanya disebut rice sementara dalam bahasa Indonesia ada padi, gabah, beras, nasi, dan sebagainya. Ya, Indonesia memang berbudaya agraris, maka dari itu, istilah-istilah yang berkaitan dengan pertanian pasti memiliki penjelasan yang lebih rinci.

Berikut ini adalah penjelasan tentang padi dan segala hal yang berkaitan dengan padi serta perbedaan-perbedaannya dengan istilah lain yang berkaitan.

Kita awali dengan istilah padi.

Peribahasa Padi, Semakin Berisi Semakin Menunduk


Padi adalah jenis tanaman yang menjadi sumber buah yang kelak menjadi beras. Padi ditanam di tanah datar umumnya di dataran rendah. Tempat penanaman padi harus banyak air, meskipun ada pula teknik penanaman padi di tanah kering yang disebut dengan gogo.

Kata dan istilah padi merujuk pada jenis tanaman. Jadi ada kalanya gabah juga disebut dengan benih padi.

Gabah

Gabah adalah buah tanaman padi yang masih belum diolah. Biji atau lebih tepatnya bulir padai yang sudah dirontokkan dan lepas dari gagangnya disebut dengan gabah ini. Syarat biji yang masih disebut gabah adalah biji padi yang masih belum dikupas kulitnya.

Jadi, ketika ada orang menjemur padi lebih sebelum digiling (dalam bahasa Jawa sebelum diselep), maka yang dijemur tersebut adalah gabah.

Setelah gabah dijemur, kering dan digiling maka akan menghasilkan beras.

Beras

Beras adalah bulir gabah yang sudah dikupas kulitnya. Biasanya berwarna putih. Selain menghasilkan beras, proses penggiliangan gabah juga menghasilkan sekam dan bekatul atau dedak.

Sekam

Sekam adalah kulit biji gabah. Massanya sangat ringan dan sehingga sangat mudah beterbangan. Bentuknya kasar. Biasanya sekam dimanfaatkan untuk bahan pembakaran bata atau genting. Selain itu juga dijadikan bahan bakar untuk proses pengeringan karena bara api bisa tahan lama. Maka dari itu dalam kebudayaan nusantara ada peribahasa Bagai bara dalam sekam artinya sesuatu yang panas yang tidak mudah mati.

Bekatul atau dedak

Adalah bubuk yang dihasilkan dari proses penggilingan gabah. Bekatul atau dedak adalah bubuk yang ada di sela antra biji beras dengan kulit sekamnya. Jumlahnya jauh lebih sedikit daripada beras dan sekam dari jumlah yang diproses.

Bekatul atau dedak biasanya digunakan sebagai pakan ternak. Meskipun muncul kemudian, makanan dedak sebagai makanan sehat dan biasanya dimakan oleh orang yang sedang melakukan diet.

Nasi
Beras yang dimasak kemudian berubah menjadi nasi. Nasi adalah makanan yang berasal dari butiran beras yang dimasak dengan air. Beras yang sudah dimasak menjadi nasi menjadi lebih empuk dan bersifat lengket jika dikunyah.

Jika kumpulan nasi banyak maka disebut dengan nasi, sementara jika hanya beberap butir nasi saja disebut bulir dalam bahasa Jawa ada nama sendiri yaitu upo. Jadi, ketika makan terburu-buru dan ada beberapa bulir nasi yang tetempe di pipi atau bibir, itu disebut upo.

Sementara, jika dalam nasi (yang sudah dimasak), tetapi ada satu bulir gabah, dalam bahasa Jawa disebut dengan las.

Jadi, gabah yang hanya sebutir sementara yang lain sudah menjadi nasi tidak lagi disebut gabah. Begitu juga dengan nasi yang berpisah dari kelompoknya maka namanya lain lagi. Yaitu upo.

Jika proses memasaknya terlalu lama sehingga bagian bawah nasi mengeras dan menempel ke tempat masaknya maka bagian itu disebut dengan intip.

Nasi yang sudah dimasak, tetapi tidak habis atau sisa makanan orang. Nasi itu kemudian dikeringkan, maka namanya berubah menjadi aking. Dalam bahasa Jawa disebut dengan karak. Jadi, bahasa Indonesianya karak adalah beras aking atau nasi aking.

Beras jika dimasak dengan sangat banyak air, tidak berubah menjadi nasi, tetapi berubah menjadi bubur. Yaitu makanan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan jumlah air yang jauh lebih banyak daripada jumlah berasnya dan dimasak dalam waktu yang lama.

Beras yang tidak dimasak tapi direndam beberap saat kemudian ditiriskan dan ditumbuk atau digiling maka berubah menjadi tepung. Setelah menjadi tepung tidak bisa dikaitkan dengan bentuk padi karena sudah sangat berbeda. Jauh berbeda.

Itulah dimensi bahasa yang berkaitan dengan budaya. Detailnya istilah tentang padi dan bentuk turunannya menandakan bahwa bangsa Indonesi sangat berhubungan dengan padi dan hasil pertanian ini.

Hal ini, dekatnya bangsa Indonesia dengan padi, juga ditandai dengan ada banyaknya peribahasa tentang padi.

Beberapa peribahasa tentang padi yang terkenal adalah:

Tak ada padi bernas setangkai, artinya tidak mungkin segala sesuatu sempurna seratus persen tidak ada cacat sama sekali.  Bernas artinya, padi yang berisi beras, tidak gabuk.

Hidup seperti padi, semakin tua semakin merunduk. Filosofi padi ini pula yang dipakai oleh salah satu grup band ternama sehingga dijadikan nama Grup Band Padi yang terkenal dengan lagu bayangkanlah.


Demikian penjelasan tentang padi, semoga kita bisa seperti padi....

2 komentar untuk "Padi, Beras, dan Nasi Beserta Nama Lain dalam Bentuk Lainnya"

  1. mau nanya nih, kalau beras kenari di pasaran namanya beras apa ya?? makasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mau jawab, tapi hamba tak bisa. Kalau beras menir saya tahu. Karena dalam bahasa Jawa di Jawa Timur, menir artinya beras yang hancur karena kualitas gabah yang rendah.

      Hapus