Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kalimat Perintah, Kalimat Saran, dan Kalimat Larangan | Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Salah satu ciri kebahasaan yang ada dalam teks prosedur adalah adanya bentuk kalimat perintah, saran, dan larangan. Sebenarnya apa perbedaan antara kalimat perintah, kalimat larangan, dan kalimat saran?

Berikut ini penjelasan lengkapnya serta contoh yang paling pas.

Pada dasarnya, kalimat saran, perintah, dan larangan merupakan satu kelompok kalimat, yaitu kalimat imperatif. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, kalimat imperatif dijelaskan sebagai perintah, suruhan, permintaan .

(Mungkin artikel yang berjudul Ciri-ciri kalimat saran dalam teks prosedur juga anda butuhkan untuk materi menulis teks prosedur)

Kalimat imperatif ini dibagi menjadi empat golongan yaitu perintah atau suruhan; perintah halus; permohonan; ajakan dan harapan; larangan atau perintah negatif; dan pembiaran.

Adapun ciri-ciri kalimat imperatif yang meliputi perintaah, saran, dan larangan memiliki ciri formal sebagai berikut:

1) Intonasi yang ditandai  nada renda di akhir tuturan
2) pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.
3) susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak selalu trungkap predikat-subjek jika diperlukan; dan
4) pelaku tindakan tidak selalu terungkap.

Berikut ini penjelasannya:

intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan hanya bisa diketahui ketika kalimat imperatif diucapkan.

Contoh kalimat imperatif atau perintah yang menggunakan partikel:

partikel penegas: Ambilah buku itu!

partikel penghalus: Ambilkan buku itu.

kata tugas ajakan: Mari kerjakan tugas ini.

harapan : Semoga kamu sudi mengerjakan tugas ini. Jika diwujudkan dalam kalimat lain maka menjadi: kamu harus mengerjakan tugas itu!

permohonan: Kuharap bisa memahami maksudnya. Pada dasarnya ini adalah kalimat perintah yang juga bermakna: kamu harus bisa memahami maksudnya.

Contoh kalimat saran lain dapat dibaca dalam artikel: Kumpulan Contoh Kalimat Saran dalam Bahasa Indonesia.

Penjelasan lengkap tentang partikel -lah dan partikel lain dapat dibaca dalam: Penjelasan Partikel -lah; -tah; -kah; dan -pun

perintah negatif: Jangan tidur di dalam kelas!

Setelah mengetahui jenis-jenis imperatif atau larangan. Kembali kita bahas perbedaan tentang kalimat perintah, saran, dan larangan.

Kalimat perintah, saran, dan larangan pada dasarnya sama saja yaitu 'mengharap atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu'. Perbedaannya, kalimat perintah bisa berupa instruksi langsung. Sementara kalimat saran berupa perintah, tetapi masih bisa ditoleransi jika tidak dilakukan. Kalimat larangan, adalah harapan untuk melakukan hal berlawanan dengan keinginannya.

Contoh kalimat perintah dalam teks prosedur:

Tambahkan air sebanyak 600 cc.

Kalimat di atas merupakan kalimat perintah. Karena harus dilakukan agar tahapan atau prosedur bisa berjalan dengan tepat.

Contoh kalimat saran dalam teks prosedur:

sebaiknya gunakan santan asli, bukan kemasan.

Kalimat di atas merupakan saran, karena menggunakan kata sebaiknya. Karena berupa saran, meskipun tidak dilakukan tidak apa-apa. Hanya saja untuk hasil maksimal maka disarankan sesuai informasi di atas. Jadi, masih ada alternatif lain.


Baca Juga: Memperbaiki dan Melengkapi Teks Prosedur Cara Membuat Angklung

Contoh kalimat larangan dalam teks prosedur:

jangan ragu ketika menggerakkan tangan.

Kalimat di atas berupa larangan, pada dasarnya juga merupakan perintah untuk bersemangat dalam menggerakkan tangan.

Demikian penjelasan tentang kalimat larangan, saran, dan perintah. Ketiganya bisa digunakan dalam teks prosedur.

1 komentar untuk "Kalimat Perintah, Kalimat Saran, dan Kalimat Larangan | Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya"