Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menentukan Rangkaian Peristiwa Teks Cerita Fabel 'Semua Istimewa'

Teks cerita fabel adalah sebuah karya sastra lama. Sebagai sebuah karya sastra lama, teks cerita fabel bisa diceritakan kembali sehingga memiliki banyak versi dan varian. Akan tetapi dari sekian banyak versi tetap ada garis besar cerita yang sama. Garis besar cerita yang sama itu memiliki rangkaian peristiwa yang sama. Hanya dialog atau rincian ceritanya saja yang berbeda. 


Jadi, pada dasarnya inti cerita sebuah teks cerita, dalam hal ini teks cerita fabel bisa ditangkap dengan rangkaian peristiwa. Maka perlu untuk diketahui rangkaian peristiwa dalam teks cerita fabel tersebut. Dalam tulisan kali ini akan disampaikan cara menentukan rangkaian peristiwa teks cerita fabel Semua Istimewa. 


Dalam buku teks pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs terdapat tabel yang dapat membantu kita dalam menentukan rangkaian peristiwa. 


Jika kita bisa menentukan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan perintah yang ada maka kita akan bisa menentukan rangkaian peristiwa teks cerita fabel Semua Istimewa.


Berikut ini teks fabel Semua Istimewa.


Semua Istimewa


Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hai itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.


"Hujan telah tiba!" Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenanndung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.


"Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!" seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.


Semut menghela napas dan menantap Ulu dalam-dalam. "Ulu, aku tidak suka dengan ujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh," sahut Semut.


"Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu," Ulu menjulurkan kakinya, "dan tendang ke belakang seperti iti! Ups, maaf, kakimu kan pendek," Sambi tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut.


Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan.


Ulu kembali berseru, "Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, Hai Ikan! Au sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. "Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlahh, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?" Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam.


"Hah! sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu bisa seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu idak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!"


Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang ersisik, lalau menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang ersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisikolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung.


Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger i dhan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.


"Hai Burung, kenapa kau tdak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?" Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang.


Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa, "Hai Ulu, apakah kau bisa naik ke mari?"


Ulu kebingunan, "Apa maksudmu, Burung?"


"Apakah kau bisa memanjat naik ke mari, Ulu?"


"Apa yang kau maksud, Burung? Tentu saja aku tidak bisa!" Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya,. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehinga tidak bisa terbang.


"Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan k3unikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa,"  burung kembali berkata dengan bijak. "Itulah yang kumaksud, Ulu. Kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri.  Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!"


Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya.


"Maafkan aku Burung." ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut, Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. "Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu." Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.



Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

a) Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di bawah ini:

Awalnya....

Tiba-tiba.....

Lalu.....

Selanjutnya.....

Kemudian.....

Akhirnya.....


b) Mengapa Ulu meremehkan teman-teannya?

c) Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binanatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!


Masing-masing pertnayaan di atas dapat dijawab berdasarakan cerita fabel Semua Istimewa. Berikut ini adalah jawaban dengan menggunakan bahasa Sendiri atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.


a) urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu:

Awalnya ulu merasa bahagia karena turun hujan. Dia melompat-lompat sambil menyanyi.

Tiba-tiba ulu bertemu dengan semut kemudian mengejek semut karena tubuhnya kecil dan takut pada hujan. 

Lalu ulu pergi ke kolam, bertemu dengan ikan dan mengejeknya. Ikan diejek Ulu karena tidak bisa menikmati rintik hujan seperti dirinya. 

Selanjutnya ulu bertemu burung di atas pohon. Ulu masih mengejek burung karena dianggap takut pada hujan. Bahkan Ulu menertawainya. 

Kemudian Ulu diperingatkan oleh burung, bahwa Ulu tidak bisa terbang seperti burung. 

Akhirnya Ulu sadar bahwa semua makhluk hidup ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan masing-masing yang tidak bisa direndahkan. 


b) mengapa Ulu meremehkan teman-temannya? Ulu meremehkan teman-temannya karena dianggap tidak bisa menikmati hujan dan lemah. Tidak bisa seperti Ulu yang bisa hidup di darat dan di air, sehingga bisa berjalan melompat sekaligus bisa berenang. 


c) certiakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

Sadarnya Ulu akan kesalahannya ketika dia bertemu dengan Burung. Burung memang tidak bisa berenang seperti Ulu, tapi Burung bisa terbang tinggi dan hinggap di atas pohon. Sementara ulu tidak bisa melakukan seperti Burung. Awalnya Ulu ingin terbang seperti burung, tapi tidak bisa, dia hanya memiliki kaki yang tidak cukup panjang untuk melopat ke atas pohon. Di situlah Ulu merasa menyesal karena meremehkan orang lain. Dan disadarkan oleh Burung bahwa setiap makhluk memiliki keistimewaan masing-masing. 


d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!

Sebelum dijawab, perlu dijelaskan dulu maksud perintah soal di atas. Yang dimaksud dengan karakter manusia adalah sifat-sifat yang dimiliki manusia yang tergambarkan dalam fabel di atas yang diwakili oleh para tokohnya. Sementara karakter binatang asli adalah sifat yang benar-benar hanya dimiliki dan bisa dilakukan oleh binatang. 


Maka jawaban atas soal tersebut adalah:

Karakter manusia yang diibaratkan pada binatang meliputi: suka mengejek dan sombong seperti karakter Ulu pada awal cerita. Sifat minder seperti semut dan ikan yang memilih pergi dari ejekan Ulu. Sifat Bijaksana yang ditampilkan oleh Burung.

Jadi karakter manusia dalam fabel tersebut adalah: Suka mengejek, Sombong, Bijaksana, Minder atau Rendah Diri. 


Karakter binatang asli pada fabel di atas meliputi: Burung yang bisa terbang, semut yang kecil, ikan yang hanya bisa berenang di air, katak (Ulu) yang bisa melompat-lompat. 


Demikian penjelasan tentang cara Menentukan Rangkaian Peristiwa dalam teks cerita fabel yang berjudul Semua Istimewa. Ingatlah, bahwa kamu Istimewa!

1 komentar untuk "Menentukan Rangkaian Peristiwa Teks Cerita Fabel 'Semua Istimewa'"