Makna Lagu Roman Picisan Karya Ahmad Dhani | Penjelasan Arti Lirik Lagu Dewa 19

Ahmad Dhani dikenal sebagai pencipta lagu dengan lirik dan nada yang Indah. Salah satu lagu Dewa 19 yang ngetop di zamannya bahkan sampai sekarang adalah yang berjudul Roman Picisan. Sebuah lagu tentang cinta dan percintaan. 

Tentu saja Ahmad Dhani paham arti Roman Picisan yaitu cerita yang berisi kisah percintaan. Lirik-lirik lagu yang diciptakan oleh memang banyak yang bersayap, memiliki makna dan pilihan kata yang indah. Untuk menyampaikan Aku Jatuh Cinta tidak dengan kalimat yang selugas itu, tapi dengan kata-kata puitis. 

Berikut ini penjelasan makna dan arti lirik lagu Roman Picisan Karya Ahmad Dhani.

Lirik Lagu ROMAN PICISAN

Tatap matamu bagai busur panah

Yang kau lepaskan ke jantung hatiku

Meski kau simpan cintamu masih

Tetap nafasku wangi hiasi suasana

Saat ku kecup manis bibirmu

Cintaku tak harus, miliki dirimu

Meski perih mengiris-iris segala janji

Aku berdansa di ujung gelisah

Di iringi syahdu lembut lakumu

Kau sebar benih anggun jiwamu

Namun kau tiada...menuai buah cintaku

Yang ada hanya sekuntum rindu

Malam-malamku bagai malam seribu bintang

Yang terbentang di angkasa bila kau di sini

'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi

Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati...

Untuk memudahkan pemaknaan dalam setiap arti lirik lagu Roman Picisan di atas, dapat menggunakan teknik parafrase berikut ini. Teknik parafrase adalah dengan cara menambahkan beberapa kata dan kalimat untuk memudahkan mmahami lirik lagu Roman Picisan di atas. 

Parafrase Lagu Roman Picisan

Tatap matamu (telah menyakiti aku) bagai busur panah (cinta)

Yang kau lepaskan ke jantung hatiku

Meski kau (hanya) simpan cintamu (tanpa kau tunjukkan lagi, tapi) masih

Tetap nafasku wangi hiasi suasana (hatimu)

(teringat) Saat ku kecup manis bibirmu (dulu)

(Terpaksa kuucapkan) Cintaku tak harus, (me-)miliki dirimu

Meski (harus menanggung rasa) perih (yang) mengiris-iris (hati, karena harus ingkari) segala janji (cinta).

Aku (tetap) berdansa di ujung (rasa) gelisah

Di iringi (kenangan akan) syahdu lembut lakumu

Kau sebar (dan berikan) benih anggun jiwamu (padaku)

Namun kau tiada (sudi) menuai buah (rasa) cintaku (padamu)

Yang ada (dan kurasakan) hanya sekuntum rindu (yang tak sampai).

Malam-malamku bagai malam (yang indah) seribu bintang

Yang terbentang di angkasa (di angkasa) bila kau di sini

(meski hanya angan) 'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi

Yang (masih) s'lalu tersaji di satu (sudut) sisi hati...

Makna lagu Roman Picisan

Makna lagu Roman Picisan pada dasarnya bercerita tentang Kisah Cinta yang hanya cinta saja. Pokoke cinta. Hanya tentang cinta yang tidak dapat dimiliki, cinta yang harus berpisah. Padahal sudah sangat merasuk ke dalam jiwa. 

Lebih rincinya begini, Roman Picisan bercerita tentang kisah cinta seorang pada pasangannya, yang dengan tatapan matanya saja sudah terasa sampai ke jantung hati. Dengan tatapan yang indah itu, suasana hatinya dihiasi dengan suasana wangi sehingga selalu teringat angan untuk bisa mengecup bibir kekasihnya. 

Meski kenyataan berkata lain, karena tidak dapat memiliki kekasihnya. Dengan terpaksa berkata bahwa cinta tak harus memiliki. Tentu saja hal itu melukai dan merasa perih karena harus mengiris-iris janji untuk bersama.

Dengan keadaan itu, harus tetap dinikmati, tetap mencoba bahagia dengan menari dan berdansa meskipun ada di ujung rasa gelisah. Apalagi ketika mengingat kelembutan sikap dan ucapan sang kekasih. Benih rasa yang pernah disebar, tidak bisa membuahkan rasa cinta yang bisa dipertahankan. Yang ada justru hanya rasa rindu yang terpendam. Yang tak pernah bisa tersampaikan.

Jadi, setiap malam hanya ada gelap, rasa yang sedih. Meskipun ada beribu bintang yang menghiasai, tapi hanya sekadar menemani dari kejauhan. Yaitu rasa dan kenangan yang tetap tersimpan di satu sisi hati.

Dari pemaparan di atas, Roman Picisan adalah lagu percintaan yang menggambarkan 'patah hati' yang tetap dinikmati. Kisah cinta yang tak dapat memiliki. Tapi tetap tidak membenci.