Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Budaya Melayu dalam Novel ‘Padang Bulan’ Karya Andrea Hirata (2)

Budaya Melayu dalam Novel ‘Padang Bulan’ Karya Andrea Hirata (2)

Orang Melayu Suka Berkomentar

..... Detektif M. Nur dan Moi Kiun pasti jadi bahan tertawaan. Orang Melayu gemar benar menertawakan  orang. (Novel Padang Bulan halaman 43).

dari data di atas dapat diketahui bahwa  orang Melayu (versi Andrea Hirata) suka mengejek orang lain. Kutipan cerita di atas merupakan cuplikan kisah Detektif M. Nur yang sedang mencari gigi palsu milik suami Moi Kiun  yang dinyatakan hilang. Detektif M. Nur sedang berusaha keras menemukan gigi palsu tersebut hingga memanfaatkan jasa anjing pelacak.
Pernyataan ini juga diperkuat dengan data berikut:


Paman adalah tipikal orang Melayu. Senang sekali berkomentar ini-itu. .... (Novel Padang Bulan halaman 152).

Orang Melayu Suka Ngopi
Tak jauh berbeda dengan orang Indonesia dari suku bangsa lain, orang Melayu dalam Novel Padang Bulan juga digambarkan sangat gemar cangkruk dan meminum kopi. Tentu hal ini sejalan dengan keberadaan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Hal ini tentu juga mengakibatkan orang Indonesia gemar minum  kopi.

.... orang Melayu amat gemar berkumpul di warung kopi sambil menghabiskan waktu dengan bermin catur.... (Novel Padang Bulan halaman 116)

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa orang Melayu memiliki kemampuan bersosialisasi yang tinggi. Orang yang gemar berkumpul. Tempat berkumpulnya pun di warung kopi. Kopi dan warung kopi sangat Indonesia banget. Bahkan nama Warung kopi yang disingkat warkop sangat terkenal ketika digunakan sebagai nama grup lawak yang digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro (Warkop DKI).

Orang Melayu Percaya pada Pamali
Sebenarnya budaya percaya pada pamali juga berkaitan dengan percaya kepada hal mistis. Tetapi memercayai pamali di sini dijabarkan dalam penjelasan yang berbeda karena pamalinya juga khas. Masing-masing daerah memiliki kepercayaan (pamali) jika melakukan sesuatu pasti berakibat sesuatu pula yang biasanya keduanya tidak bersangkut paut secara langsung.
Pamali yang ada dalam novel Padang Bulan terdapat pada halaman 148.

..... kepercayaan kuno masyarakat Melayu bahwa memukul anak dengan centong nasi, anak itu ketik dibangkitkan kelk di akhirat akan menjadi monyet. (Novel Padang Bulan halamzn 148).

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, pamali sering kali berisi sebab-akibat yang tidak masuk akal. Tetapi itu menjadi kepercayaan yang dipegang teguh dan menjadi jurus jitu dalam kontrol sosial. Berdasarkan data di atas, bisa diajukan pertanyaan Apa hubungannya centong nasi dan menjadi monyet?

LANJUTKAN BACA BUDAYA ORANG MELAYU: Infiltrasi Budaya Asing ke Budaya Melayu



Posting Komentar untuk "Budaya Melayu dalam Novel ‘Padang Bulan’ Karya Andrea Hirata (2)"