Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Arti Siti | Evolusi Arab Menjadi Nusantara

Berikut adalah penjelasan tentang asal-usul dan arti nama Siti. Yang mengalami Evolusi dari Arab Menjadi yang khas Nusantara. Apakah anda mengenal orang yang bernama Siti? Sebenarnya apa  sih arti nama Siti? Pada dasarnya nama siti dari dua bahasa yang berbeda. Ada Siti dari bahasa Jawa dan juga ada Siti dari bahasa Arab.

Ada dua kemungkinan makna nama siti yaitu yang berasal dari bahasa Arab dan siti bahasa Jawa. Siti bahasa Jawa berarti tanah. Ada istilah sitinggil dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Jawa siti inggil. Siti artinya tanah, inggil artinya tinggi. Jadi, siti inggil adalah tempat yang tanahnya lebih tinggi dari bagian yang lain. Dalam bahasa Indonesia (lihat KBBI) sitinggil bermakna bangunan terbuka yang lantainya tinggi, merupakan  bagian bangunan keraton yag terdepan (biasanya digunakan untuk menghadap raja).


Siti yang serapan dari bahasa asing adalah berasal dari bahasa Arab Sayyidati. Lambat laun pelafalan sayyidati berubah menjadi sitti. Sayyidati merupakan transliterasi dari (سيّدتي) yang berasal dari kata sayyid (سيّد) yang diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia menjadi yang mulia atau yang dijunjung. Contoh sayyidina diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi junjungan kita. Penambahan huruf ta’ dan ya’ (تي) mengandung dua makna. Ta’ merupakan tanda yang digunakan untuk muannats (perempuan). Sedangkan ya (ي) merupakan kata ganti orang pertama yang sama maknanya dengan ku dalam bahasa Indonesia. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa sayyidati dapat dimaknai perempuan yang menjadi junjunganku atau perempuan yang saya hormati.

Nama siti sudah digunakan sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Tokoh klasik yang terkenal dengan nama siti adalah Siti Jenar (ada yang menyebutnya: Syaikh Siti Jenar). Siti dalam nama tokoh Jawa-Islam ini bermakna tanah. Oleh sebab itu, julukan lain tokoh tarekat ini adalah Syaikh Lemah Abang.

Sementara itu, penggunaan nama siti yang berupa serapan dari bahasa Arab ada pada karya sastra novel angkatan Balai Pustaka, Sitti Nurbaya. Penulisannya dengan huruf t ganda. Kedua nama tersebut -Siti Jenar dan Sitti Nurbaya- ada sebelum Indonesia diproklamasikan. Jadi, tidak berlebihan jika disebut bahwa nama terjadi evolusi pelafalan istilah sayyidati menjadi sitti yang kemudian menjadi siti dengan makna yang sama.

Sementara itu, pada awal mulanya istilah siti digunakan oleh orang Jawa di depan nama tokoh-tokoh perempuan yang perempuan terhormat (biasanya istri para nabi). Misalnya nama, istri Nabi Ibrahim adalah Hajar, oleh orang-orang disebut Siti Hajar. Nama-nama berikut juga identik dengan kata siti yaitu: Siti Fatimah, Siti Aisyah. Siti Hawa.

Lambat laun, penggunaan siti identik dengan nama Islam. Di kalangan pesantren dan santri, memberi nama anak pasti tidak jauh dari Muhammad (Arti Muhammad) di awal untuk laki-laki, dan Siti di awal untuk nama perempuan.

Memang ada yang menyebut bahwa apalah arti sebuah nama. Tetapi sebenarnya ada doa dibalik nama. Kalau tidak, tentu orang asal-asalan memberi nama. Tetapi jangan lantas menganggap semua nama yang berbau Arab selalu bagus, jangan pula menganggap bahwa nama Arab (yang sudah terlalu banyak digunakan orang, misalnya: Siti Nuraini menjadi terlalu kampungan).


Seperti halnya pemilik blog ini, namanya merupakan hasil akulturasi -kalau siti di awal tadi disebut evolusi- Arab-Jawa. Muhammad Nasiruddin adalah berasal dari bahasa Arab, dirangkai dengan Timbul Joyo yang njawani alias sangat Jawa. 

24 komentar untuk "Arti Siti | Evolusi Arab Menjadi Nusantara"

  1. Saya rasa yg menambahkan nama "siti" didepan wanita-wanita Islam terhormat itu cuma ada di Indonesia dan negara-negara sekitarnya.. di Arab saya belum pernah mendengar orang memberi kata sandang Siti pada Fatimah, Aisyah, Khadijah dst..

    Hal itu jelas menunjukkan bahwa kata Siti tidak ada hubungannya dengan kata Sayyidati.. Siti berasal dari kata "Ksiti" dalam bahasa Sanskerta artinya Bumi, Tanah, Tempat hidup.. bukan dari bahasa Arab.. bukan budaya Islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendapat yang sangat bagus, juga sudah saya singgung di atas bahwa Siti dalam bahasa Jawa artinya memang 'tanah'.

      Pertanyaan saya: apakah nama 'siti' juga digunakan oleh orang Nusantara yang tidak Islam. Misalnya di kalangan Hindu?

      Hapus
    2. dari asal kata syayyidati, karna ta itu muannasts maka diganti ke y jadinya siti. itu diatas ada penjelasannya mba. paragraf pertama.

      Hapus
  2. Ada refrensi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. referensi empiris. Saya baca KBBI Pusat Bahasa edisi keempat versi cetak. Ada di rumah kalau berkenan pinjam. Tapi sudah banyak sekali KBBI online.

      Hapus
  3. Penjelasannya udah sangat jelas. Mantap

    BalasHapus
  4. Luar biasa penjelesannya.. saya yakin bhw kata "siti" itu adalah serapan dari bahasa arab. Meskipun di tanah Jawa sendiri ada pengertian yg berbeda tentang kata "siti". Namun keduanya sama2 punya makna yg bagus/baik.

    BalasHapus
  5. Ya Mungkin dari leluhur tanah jawa yg menambahkan Siti sebagai pelengkap dengan maksud penghormatan.

    BalasHapus
  6. dulu kata gurur agama saya memang nggak ada orang arab yg namanya Siti, yg ada itu orang jawa yg biasanya pake nama Siti, dan skrng ini jadi nama nasional

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menasional. Malah go Internasional juga kayaknya ya.

      Hapus
  7. Mudah-mudahan sesuai niat pemberian gelar siti kepada istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbuah pahala, hanya saja jangan sampai ada anggapan bagi yg tidak menyebut siti sebagai kurang adab karena kitab-kitab para'ulama sejarah banyak yg tidak pakai kata "siti".

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang nganggap kurang terlalu baper. Yang dianggap 'kurang adab' juga jangan baperan.

      saya biasa nyebut 'Jokowi' tanpa Pak, tanpa Presiden. Tapi tidak biasa nyebut Mus, tanpa Gus. nyebut Dur tanpa Gus.

      Ini tentang rasa. hehehe.

      Hapus
  8. Seringkali ketika orang menambahkan gelar sayyidatiy atau siti tp lalai dari doa "rodhiyallohu anha"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayyidati atau siti adalah bentuk penghormatan, juga doa. "Yang Mulia....". Karena sudah pasti yakin diridoi, mungkin tdk berani mendoakan. Sudah pasti mendapat rida allah tanpa doa saya. Mungkin....

      Hapus
  9. Kalo diarab saya sering mendengar sapaan sitty untuk ibu2 yang sudah tua dan dalam kamus arab ada kata الست artix السيدة، jadi menurut saya kata sitty=sayyidaty

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pencerahan yang sangat mencerahkan.

      Hapus
  10. . siti masih digunakan di Indonesia. sama dg nama arjuna ., bima, masih digunakan di sini.

    " jadi mikir peradaban dunia mungkin di mulai dari Nusantara"

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan-jangan, nama Jon itu juga dari Nusantara ya....

      Hapus
  11. Siti Liliek Pranachitra
    Benar kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada yang salah untuk penulisan nama.

      Hapus
  12. Terima kasih! Wawasan saya bertambah. Sekarang saya bisa jelaskan ke murid saya kenapa ada sebutan Siti khadijah, siti fatimah, dst.
    Jazakallah khairan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya.... pada dasarnya semua ada pejelasannya

      Hapus