Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Analisis Struktur Batin Makna Puisi 'Doa' Karya Chairil Anwar

Analisis Makna Puisi Doa Karya Chairil Anwar | Analisis Struktur Batin Puisi

Selain berdasarkan struktur lahirnya, struktur yang tampak. Analisis puisi juga bisa didasarkan pada struktur batinnya. Analisis struktur batin ini digunakan untuk menemukan makna sebuah puisi. Dalam hal ini, analisis makna puisi berdasarkan struktur batinnya diterapkan untuk puisi yang berjudul 'Doa' karya Chairil Anwar.

Sebelum melakukan analisis makna, kita perlu baca terlebih dahulu puisi Doa karya Chairil Anwar berikut ini:

Doa


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengigat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku aku mengembara di negara asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

 Analisis struktur batin sebuah puisi, bertujuan untuk menentukan tema, amanat, perasaan (feeling) penyair, dan suasana kebatinan puisi tersebut. Maka dari itu, untuk menentukan keempat hal tersebut, sebuah puisi bisa diparafrasekan terlebih dahulu.

Berikut ini adalah salah satu bentuk contoh parafrase untuk Puisi Doa karya Chairil Anwar.

Potret Chairil Anwar - Sumber: Wikipedia


PARAFRASE PUISI 'DOA' KARYA CHAIRIL ANWAR

Doa


(Wahai) Tuhanku
(meski) Dalam (kesusahan dan terlihat) termangu
Aku masih (ingat dan) menyebut nama-Mu
Biar (keadaan) susah sungguh
(aku tetap) Mengigat Kau (dengan) penuh (keikhlasan dan) seluruh (kepercayaan)
Ca(ha)yaMu (yang bersinar) panas (penuh ke)suci(an)
(kini) Tinggal kerlip lilin (kecil) di kelam (malam yang) sunyi
Tuhanku
(kini) Aku hilang bentuk
(hidupku terasa) Remuk
Tuhanku aku (laksana) mengembara di negari asing
Tuhanku (aku bingung)
(hanya) Di pintu(maaf)-Mu aku mengetuk
(sungguh) Aku tidak bisa berpaling (dari kuasaMu)

Dari parafrase puisi Doa karya Chairil Anwar di atas, dapat kita simpulkan bahwa, tokoh 'Aku' dalam puisi tersebut sedang kebingunan, sedang merasakan kesunyian dalam dirinya. Seakan (atau sebenarnya) dia sedang ada pada titik lemah keimanan (tinggal kerdip lilin).

Pada saat seperti itu, justru dia kehilangan bentuk kepercayaan diri dalam menghadapi kenyataan. Di saat tersesat itu, tidak ada pintu pertolongan yang bisa dimintai pertolongan kecuali pertolongan tuhan.

Baca Juga: Rima dan Irama dalam Puisi Doa Karya Chairil Anwar

TEMA PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Berdasarkan parafrase puisi Doa pada bagian sebelumnya, dapat disebut amanat puisi tersebut adalah: Kembalinya seorang hamba kepada Tuhannya. Jadi kembali mengingat Tuhan (tobat) ketika kondisi sedang dalam kesulitan.

AMANAT PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Adapun amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah:
- Kita harus tetap mengingat Tuhan dalam setiap keadaan.
- Ketika dalam kesusahan, kita berdoa kepada Tuhan karena Tuhan itu Maha Penolong dan Maha Pengampun.

SUASANA PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Suasana puisi atau Feeling Penyair dalam puisi Doa tersebut tampak pada pilihan kata yang dapat menggambarkan keadaan penyairnya. Misalnya penggunaan kata remuk, hilang bentuk, asing. Menunjukkan suasana kebingungan.

Sementara penggunaan kata di kelam sunyi menunjukkan kesedihan yang sangat. Tapi di samping suasana sedih itu, suasana tetap punya keyakinan terhadap pertolongan Tuhan sehingga tetap 'mengetuk' pintu Tuhan.

Demikian penjelasan tentang analisis struktur batin makna puisi Doa karya Chairil Anwar dilihat dari analisis teori struktural puisi. Semoga bisa digunakan sebagai salah satu contoh analisis puisi. 

1 komentar untuk "Analisis Struktur Batin Makna Puisi 'Doa' Karya Chairil Anwar"