Analisis Cerita ‘Kupu-Kupu Berhati Mulia’
Analisis Cerita ‘Kupu-Kupu Berhati Mulia’
Penjelasan mengenai tokoh dan sifat tokoh pada cerita fabel 'Kupu-Kupu Berhati Mulia'. Selamat membaca dan selamat memahami.
Kupu-Kupu Berhati Mulia
Cerita ‘Kupu-Kupu Berhati Mulia’
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut
berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat
taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang
yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut
mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, kepompong
alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo
jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu
patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke
tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari
tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si
kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu.
Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat
semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam
genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong...,
tolong...!” Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas.
Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah
semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan
mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si
kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena
kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang
yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku
adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan
dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan
menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan tentang isi teks.
Untuk mengetahui pemahamanmu tentang teks fabel “Kupu-Kupu Berhati Mulia”
tersebut, kamu dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut.
1. Siapa tokoh dalam cerita Kupu-Kupu Berhati Mulia
itu?
Jawab:
Tokohnya ada dua, yaitu Kupu-Kupu dan Semut.
2. Apa masalah yang muncul dalam teks cerita Kupu-Kupu
Berhati Mulia tersebut?
Jawab:
Masalah yang muncul adalah semut mengejek kepompong; Masalah
lainnya adalah, semut tercebur ke dalam lumpur.
3. Apa yang dirasakan para tokoh dalam teks itu?
Jawab:
Yang dirasakan oleh para tokoh dalam cerit Kupu-Kupu
Berhati Mulia adalah sebagai berikut:
Kupu-Kupu merasa kasihan kepada Semut karena mengalami
kesulitan saat tercebur ke lumpur.
Semut awalnya merasa sombong. Karena semut merasa makhluk
paling hebat. Semut melihat Kepompong yang tergantung dan tidak bisa melakukan
apa-apa.
Semut kemudian merasa menyesal karena telah menghina
kepompong padahal kepompong ketika sudah menjadi kupu-kupu mau membantu sang
semut.
4. Mengapa si semut dikatakan sombong dan si kupu-kupu
dikatakan berhati mulia?
Jawab:
Semut dikatakan sombong karena semut mengejek makhluk lain.
Dalam hal ini mengejek kepompong yang kondisinya tergantung di ranting.
Sementara Semut bisa berjalan ke mana ia mau dan mampu mengangkat beban yang
beratnya berkali lipat berat badannya.
Kupu-Kupu dikatakan berhati mulia karena kupu-kupu mau
membantu semut yang pernah mengejeknya. Dia mau memaafkan orang yang telah
mengejeknya. Bukan hanya memaafkan, bahkan Kupu-Kupu mau membantu semut yang
telah mengejeknya ketika semut mengalami kesulitan.
5. Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan dari sifat
tokoh-tokoh dalam teks itu!
Jawab:
Contoh kejelekan, sifat semut yang sombong dan suka mengejek.
Contoh kebaikan, kemauan Kupu-Kupu memaafkan semut yang
telah mengejeknya ketika bentuk Kupu-Kupu masih Kepompong. Kebaikan lain adalah
sifat yang ditunjukkan oleh semut yang mau berjanji untuk mengubah sifat suka
mengejeknya dan meminta maaf kepada kupu-kupu.
6. Coba sebutkan satu kebaikan dan satu kejelekan yang
pernah kamu lihat di lingkunganmu? Bagaimana sikap kamu melihat hal itu?
Jawab:
Contoh kebaikan yang sering terjadi di lingkungan kita,
ketika ada musibah melanda banyak orang saling membantu. Mereka membantu sesuai
dengan kemampuan masing-masing. Misalnya saat terjadi bencana alam, ada relawan
yang membantu mencari korban. Ada relawan yang membantu menggalang dana. Ada
pula relawan yang menemani anak-anak korban agar tidak trauma. Itu adalah
contoh-contoh kebaikan yang terjadi di lingkungan kita.
7. Setujukah kamu jika terjadi musibah, kita harus saling
membantu? Mengapa hal itu kita lakukan?
Setuju, karena dengan saling membantu, orang akan tertolong.
Selain itu, dengan saling membantu ketika terjadi bencana itu akan menunjukkan
kekuatan kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang selalu bisa bangkit dari
segala bentuk bencana yang telah menimpa.
8. Kepompong mewakili sebuah siklus kehidupan. Saat menjadi
kepompong, dia hanya diam dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Selanjutnya, dia
bahagia saat menjadi kupu-kupu. Begitulah kehidupan. Bagaimana pendapat kamu
tentang hal itu?
Jawaban:
Kepompong berubah menjadi kupu-kupu adalah sebuah siklus.
Artinya siklus adalah perputaran dan pergantian. Jadi, untuk bisa menjadi
sesuatu yang indah prosesnya harus berat bahkan hidup dalam posisi menggantung
dan tidak bisa bergerak sedikitpun.
Tetapi ketika sudah bisa mengalami proses yang berat dan
bertahan. Maka akan menjadi kupu-kupu yang bisa terbang tinggi. Selain itu
bentuknya juga indah dan disukai banyak orang.
Begitu juga dengan manusia. Jika dia mau bersusah payah
berusaha dan berproses, orang tersebut akan menjadi manusia sempurna yang
kehadirannya disukai banyak orang. Alias menjadi orang yang sukses.
Sekian penjelasan mengenai cerita Kupu-Kupu Berhati Mulia.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Analisis Cerita ‘Kupu-Kupu Berhati Mulia’"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)