Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kata Pandai | Kata-Kata Bijak tentang Kepandaian dan Kebodohan

Di dunia ini siapa yang ingin menjadi orang bodoh, tentu tidak ada. Tetap yang jika ada orang yang merasa pandai, tentu dia adalah orang bodoh yang paling bodoh. Mengapa demikian.

Orang yang pandai tidak pernah merasa pandai. Maka orang itu selalu mencari tahu. Melalui bacaan, melalui ayat-ayat tuhan yang tertuang dalam alam semesta. Juga melalui sumber-sumber informasi lain, termasuk dari kata-kata yang diucapkan oleh orang lain.

Maka dari itu, mari kita cari kepandaian untuk diri kita tanpa harus merasa pandai.

Berikut ini kata-kata bijak tentang kepandaian dan kebodohan yang diambil dari salah satu buku karya Ahmad Ainun Najib yang dikenal dengan panggilan Cak Nun.

"Kepandaian adalah kelicikan yang menyamar.
Kebodohan adalah kebaikan yang bernasib buruk."

Dari kata mutiara di atas, seakan-akan pandai adalah sesuatu yang buruk karena disandingkan dengan kata licik. Bodoh juga seakan menjadi hal yang baik karena disandingkan dengan kata kebaikan.   

Untuk memaknai kata mutiara yang disusun oleh Cak Nun di atas, kita harus memahami dengan tafsiran yang lebih komprehensif, mungkin tawaran arti  berikut ini menjadi salah satu alternatif:

'kepandaian bisa jadi adalah sebuah kelicikan yang menyambar dengan jubah ilmu pengetahuan,
Kebodohan pada dasarnya adalah sesuatu yang baik sekaligus adalah hal yang buruk'

Kepandaian menjadi cara sebagian orang yang licik untuk 'minteri' orang lain. 'Minteri' adalah ungkapan bahasa jawa yang artinya sama dengan 'membodohi', berasal dari kata 'pinter' atau 'pintar'.

Sementara kelicikan adalah sesuatu yang 'menangnya sendiri' atau menghalalkan tipu daya dan segala cara untuk mencapai tujuannya. Jadi, kepandaian bisa jadi alat untuk membodohi orang lain, jika itu ada di tangan orang yang jahat.

Bagian yang kedua, kebodohan adalah ketidaktahuan. Tidak tahu itu adalah hal yang lebih baik daripada licik. Masalahnya di situ jelas dikatakan bahwa kebaikan yang bernasib buruk. Mengapa bernasib buruk, karena bodoh adalah sifat yang tidak disukai oleh tuhan.

Dalam khasanan Islam ada ungkapan bahwa, tidurnya orang berilmu alias pandai masih lebih baik daripada salatnya orang bodoh.

Kata-kata di atas menunjukkan betapa pentingnya memiliki ilmu. Orang yang pandai pasti segala sesuatunya didasarkan pada ilmu. Sementara orang bodoh, meskipun sedang salat, bisa jadi salatnya adalah salat yang salah. Jika salatnya salah, maka tidak akan dicatat sebagai amal ibadah.

Semoga kita semua menjadi orang pandai yang tidak licik, dan orang baik yang tidak bodoh.

Posting Komentar untuk "Kata Pandai | Kata-Kata Bijak tentang Kepandaian dan Kebodohan"