Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Siapa Sangka Coretan di Belakang Truk Ini Bisa Jadi Skripsi Sebagai Lulusan Terbaik

Pernah baca tulisan di belakang truk dong? Aneh-aneh kan tulisan di belakang truk itu. Ada yang lucu, ada yang menarik, ada yang mendidik pula. Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan tulisan di belakang truk. Tapi apakah kamu yakin dan percaya jika tulisan-tulisan di truk yang kita anggap kadang tidak jelas itu bisa dijadikan skripsi. Jadi lulusan terbaik pula.

Adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang menulis skripsi tentang tulisan di bagian belakang truk itu. Judul skripsinya adalah Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia Pada Bak Truk: Analisis Wacana Kritis.




Skripsi itu ditulis mulai tahun 2013, tapi baru bisa diselesaikan pada 2015 dan kemudian dinyatakan lulus. Lamanya penyusunan skripsi menurut penulisnya bukan karena sulitnya mencari data. Datanya sangat banyak di jalanan. Tetapi memilah dan menganalisis dan memberi makna agar mendalam harus sesuai dengan kaidah ilmiah.

Menurut penulis, meskipun yang ditulis sebagai objek penelitian skripsinya adalah coretan yang asal-asalan, tetapi membahasnya tidak boleh asal-asalan. Masak iya mau asal-asalan ya tidak lulus dia.

Dengan judul yang 'aneh' di tengah iklim kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, bayangkan dari namanya saja sudah jelas. Itu jurasan tentang pendidikan, malah meneliti tulisan yang ada di pantat truk. Beberapa dosen ada yang menolak secara halus, mengarahkan agar penelitian berfokus pada bidang pendidikan saja. Akan tetapi ada pula dosen yang mendukung agar penelitian tersebut dilanjutkan dengan alasan, ilmu bahasa bisa diterapkan di mana saja.

Dalam mengumpulkan data penelitian tulisan di bak truk, penulis skripsi tersebut dibantu oleh banyak orang. Siapa pun kenalannya baik mulai teman, saudara, bahkan siapapun, dimintai bantuan untuk menjadi pemburu hantu, eh pemburu grafiti bak truk. Di manapun, apapun tulisannya dia meminta tolong agar teman-temannya memotretnya.

Mau tulisannya jelas maknanya apa, mau jelas atau tidak tulisannya. Bahkan yang mengarah ke pornografi maupun yang tidak, semua dijepret. Dikirim. Didata. Dianalisis. Dijadikan data skripsi.

Selain mendapat bantuan dari para teman dan kenalan, tak jarang peneliti kurang kerjaan itu memotret sendiri. Bahkan pernah suatu ketika dia berhenti tepat di belakang mobil truk yang sedang berhenti, mengambil kamera telepon, memotret, belum sempat mematikan hp ternyata truk berjalan mundur. Nyaris saja terlindas oleh truk. Dia berteriak-teriak. Untungnya di atas bak truk ada kuli angkut yang juga teriak agar sopir menghentikan truknya. Demi grafiti dia rela mati. Mungkin seperti itu grafiti yang muncul dari insiden itu.

Tidak hanya mencari data sambil lalu, menurut penuturan penulisnya. Data yang dikumpulkan juga dari perburuan lintas kota. Ketika proses pengumpulan skripsi, penulis skripsi itu bahkan sampai menempuh perjalanan hampir tiga jam dari Jember hingga ke Pantura (Jalur Pantura Situbondo) dengan tujuan untuk mengumpulkan data.

Selama proses pengumpulan data ada suka dukanya. Dukanya karena hujan melanda. Jadi, peneliti yang ditemani oleh seorang sahabatnya harus mengiyup eits, berteduh dulu. Di jalur pantura diajak kenalan oleh salah seorang yang suka budaya. Ditraktir makan. Ini sukanya.

Ada pula sopir truk yang diwawancarai ketakutan. Disangka hendak ditilang. Maklum badan peneliti grafiti bak truk ini tambun, mirip badan polisi. Apalagi bersepatu, bawa kamera.

Proses yang lama dalam penyusunan grafiti bak truk itu terbayar tuntas setelah sidang ujian skripsi. Dinyatakan lulus oleh dewan penguji dengan nilai A. Lebih istimewa lagi, ketika yudisium di fakultasnya. Peneliti grafiti bak truk itu menjadi lulusan terbaik.

Siapa sangka, dari hal yang dianggap remeh dan aneh bisa lahir skripsi yang keren.

Posting Komentar untuk "Siapa Sangka Coretan di Belakang Truk Ini Bisa Jadi Skripsi Sebagai Lulusan Terbaik"