Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ayam | Contoh dan Penjelasan Peribahasa tentang Ayam

Dari beberapa peribahasa yang sudah dibahas dalam label PERIBAHASA, air dan padi menjadi beberapa kata yang banyak ditemukan dalam peribahasa. Pada kesempatan kali ini, peribahasa yang akan dibahas dan dijelaskan maknanya adalah peribahasa yang mengandung kata ayam.

Peribahasa tentang ayam menjadi banyak ditemukan karena memang unggas ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat nusantara. Sebelum berkembang menjadi kota, masyarakat nusantara mengenal ayam sebagai sumber protein dan eksistensi dan prestis.

Sebagai sumber protein, ayam dipelihara untuk dikonsumsi dagingnya maupun telurnya. Sebagai bentuk prestis sosial, ayam yang bagus dipelihara untuk diadu. Bahkan, cerita tutur nusantara juga melibatkan ayam. Misalnya cerita Panji Laras yang punya ayam jago yang bisa ngomong, atau cerita nusantara Dua Ayam Jago Pangeran Puger dalam postingan blog ini.

Maka dari itu, ayam menjadi bagian  yang tak terpisahkan dari kisah dan cerit nusantara. Seturut dengan itu, peribahasa sebagai kekayaan budaya dan bahasa Indonesia, juga menempatkan 'ayam' sebagai bahan perbandingan dalam peribahasa.

Dalam kesempatan ini, peribahasa tentang ayam yang akan dibahas ada 49 peribahasa. Berikut ini contoh peribahasa tentang ayam dan penjelasannya:

1. Ayam putih terbang siang

Sebuah perkaya yang meskipun seolah-olah samar tapi sebenarnya sangat mudah untuk diketahui.

2. Ayam hitam terbang malam

artinya sulit untuk diketahui. Hal ini berkaitan dengan perkara atau sesuatu yang tidak mudah untuk diketahui orang lain.

3. Ayam ditambat disambar elang

arti harfiahnya, ayam sudah diiikat, masih disambar oleh pemangsanya. Makna peribahasanya adlah malang sekali. Atau bernasib sial. Karena sesuatu yang sudah dipertahankan ternyata masih hilang juga.

4. Ayam bertelur di padi

artinya hidup senang dan mewah. Maknanya, padi kan makanan utama ayam. Sementara si ayam bertelur di tempat yang banyak makanannya. Ini menggambarkan orang kaya raya yang tidak habis hartanya dimakan.

5. ayam itik raja pada tempatnya

artinya setiap orang memiliki kuasa/pengaruh/keisitmewaan di tempatnya masing-masing. Penjelasannya: ayam dan itik punya kemampuan masing-masing. Itik jago berenang, ayam tidak bisa hidup di air. Ayam piawai mengais makanan di tanah kering, itik tidak mungkin bisa mencari makan di tempat seperti ayam.

6. ayam baru belajar berkokok

maksud dari peribahasa di atas adalah gambaran dari seorang anak yang masih belum bisa berkokok, belum bisa dianggap dewasa. Istilah lainnya adalah bocah bau kencur. Masih belum dewasa.

7. Ayam beroga (hutan) itu jika di pinggan emas sekalipun diberi makan, ke hutan juga perginya.

artinya: orang bersenang-senang dinegeri orang lain tapi ingat juga dengan negeri sendiri. Maksudnya penggambaran ayam yang diberi makan dan diberi kemewahan, tapi tetap akan pergi ke hutan (mengais makan sendiri).

8. Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan

peribahasa nomor 8 ini berkaitan dengan peribahasa tentang ayam nomor 4. Bedanya dalam peribahasa nomor 8 ini, ada lanjutannya, 'mati kelaparan'. Artinya tidak bisa memanfaatkan barang yang dimiliki sehingga sampai mati kelaparan dengan makna susah hati sehingga tidak menemukan kebahagiaan.

9. Ayam ditambat disambar elang

peribahasa ini menggambarkan nasib buruk. Misalnya suka pada seorang wanita, sudah bertunangan (diikat/ditambat) ternyata masih disambar orang lain yang lebih siap untuk langsung menikah karena lebih berkuasa (macam elang). *ehem*

10. Ayam menetaskan telur itik, anaknya itu ke air juga suka ditujunya

artinya: perangai asal tidak mungkin berubah. Penjelasannya: telur itik akan tetap menetaskan itik. mencari makan di tempat berair itu sifat alaminya. Begitu juga manusia, kalau sudah menjadi perangai/sifat/watak akan sangat sulit untuk diubah.

11. ayam tak patuk itik tak sudu

artinya: sesorang yang hina atau sesuatu yang tidak berharga.

12. ayam terlepas tangan bau tahi

artinya: orang yang mengerjakan pekerjaan yang terlarang (mencuri misalnya) tidak mendapatkan hasilnya justru mendapatkan keburukannya.

13. ayam tidur senang dalam reban, musang uang sudah beredar keliling

artinya: oran gyang berperasaan dengaki, tidak suka melihat orang lain yang memiliki kesenangan. Dalam hal ini, musang diibaratkan sebagai orang yang punya perasaan iri dan dengki.

14. bagai ayam dimakan tungau

Tungau adalah kutu ayam, hama. Jadi, peribahasa ini mengumpamakan orang yang sedang sakit.

15. bagai ayam mabuk tahi

artinya sama dengan peribahasa nomor 14 di atas.

16. bagai ayam mengarang telur

artinya sangat indah, paras elok kemerahmerahan.

17. Seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang

artinya keadaan yang memprihatinkan, kondisi sangat miskin sehingga untuk makan harus mencari dulu. Baru bisa makan. Sama sekali tidak punya tabungan.

18. Seperti ayam patuk anaknya

Yang pernah memelihara ayam sampai bertelur dan menetas pasti tahu maksud peribahasa ini. Ayam kalau saatnya besar akan dipatuk oleh induknya tanpa harus bermaksud menyakiti tapi untuk mengajari anak ayam menjadi ayam dewasa.

19. Bak ayam pulang ke pautan

artinya: tidak canggung. Karena sudah terbiasa dengan lingkungan yang pernah dikunjungi.

20. Seekor ayam tak berkokok hari tak siagkah?

artinya: bukan seorang saja yang pandai dalam sebuah wilayah (negeri); bukan karaena seorang saja sebuah pekerjaan bisa selesai. Pasti masih ada orang lain yang bisa melakukan pekerjaan itu.

21. Belum tentu lagi ayam sedang bersabung

artinya belum pasti mana yang kalah mana yang menang, mana yang salah mana yang benar dalam sebuah pertikaian.

22. celaka malang berayam, padi masak makan ke hutan

arti peribahasa ini adalah: sudah susah payah bekerja atau menyelesaikan tugas, ternyata waktunya makan (menikmati hasilnya) justru malah ditinggal pergi.

23. Seperti anak ayam kehilangan induknya

ini adalah peribahasa paling populer. Bahkan dinyanyikan dalam serial kartun upin-ipin. Anak ayam cari induknya... anak ayam berlari... terus lari....

Lha malah nyanyi. Arti peribahasa ini sudah sangat populer, tidak perlu dijelaskan pada dasarnya pembaca sudah tahu bahwa artinya: kebingungan. Kehilangan panutan kehilangan arah.

24. Mendulang ayam indarus rancak kokok

Penjelasan: ayam indarus adalah istilah untuk menyebut ayam jago yang kalah dalam sabung ayam. Arti peribahasa ini adalah, menonjolkan sesuatu (seseorang) yang sebenarnya sudah kalah (penakut).

25. menerka ayam di dalam telor

artinya: usaha yang sangat tidak mungkin dilakukan dan sia-sia. karena tidak mungkin bisa mengetahui keadaan ayam yang akan tampak dari telur yang belum dierami dan menetas.

26. Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi bertali benang bertambang tulang

peribahasa ini berkaitan degnan peribahasa pertama. Tapi ada penjelasan lebih lanjut. Artinya: perkara yang sudah terang benderang yang sudah dilengkapi oleh bukti dan keterangan saksi yang mengikat.

27. ayam putih terbang siang, bertali benang bertambang tulang, hnggap di kayu meranting.

peribahasa ini juga berkaitan dengan peribahasa sebelumya. Namun ada penjelasan arti yang lebih spesifik yaitu: jika suatu perbuatan baik dilakukan oleh orang baik, tanpa sembunyi-sembunyi maka akan dikettahui dan disukai oleh banyak orang.

28. ayam hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam, bertali ijuk bertambang tanduk.

atinya: kejahaan yang gelap, ada teduganya tapi tak ada bukti dan penjelasan sama sekali terhadap hal itu.

29. Aya hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam, bertali ijuk bertambang tanduk hinggap di kebun rimbun

artinya: kebaikan dari nomor 26.

30. Ayam sedang terbang malam, siapa tahu berdebus bunyinya

artinya perkara gelap, dasarpenentuan pun gelap pula.

31 baik membawa resmi ayam betina

artinya tidak usah menyombongkan eberian, toh karena itu akan juga membawa kemelaratan.

32. Bagai ayam dibawa ke lampok.

Lampok adalah istilah untuk menyebut tumpukan padi yang telah dipetik. Kalau dalam bahasa Jawanya adalah: untingan.

33. ayam menang kampuh tergadai

artinya: orang dapat uang lalu ditagih hutanngya oleh orang lain.

34. Ayam mati di lumbung padi.

artinya menderita kekurangan/kesusahan di tempat yang sebenarnya sangat subur dan makmur.

35. seperti ayam makan rumput

arti peribahasa ini menunjukkan bahwa kondisi yang sangat sulit, sampai makan rumput. Padahal dalam kenyataanya, biasa saja ayam makan rumput. Memang bagian dari makanannya.

36. Seperti ayam termakan rambut

artinya napas orang bengek, dalam kondisi yang sangat kesulitan dan tidak bisa bernafas.

37. Ayam yang tangkas dalam gelanggang

artinya rang yang jauhari berbicara dalam majlis.

38. Muncung seperti seekor ayam

artinya: selalu ingin berkata-kata, tak mau diam.

39. Seperti ayam gadis bertelur

artinya:  tak tetap melakukan pekerjaan terhenti-henti.

40. Asal ayam hendak ke lesung, asal titik hendak ke pelimbahan

artinya: tabiat warisan itu sukar untuk diubah.

41. Bagai ayam lepas bertaji

artinya: seorang yang tertimpa kesusahan dibiarkan serba orang lain dalam bahsasa Jawa.

Demikian contoh peribahasa yang terdapat kata ayam di dalamnya. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan tentang contoh peribahasa.

1 komentar untuk "Ayam | Contoh dan Penjelasan Peribahasa tentang Ayam"