Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Arti Peribahasa dan Ungkapan Bahasa Indonesia yang Sering Kita Dengar

Peribahasa artinya bahasa yang baik. Atau ungkapan yang memiliki tujuan untuk mengajak atau mengajarkan kebaikan, dengan disampaikan dengan pilihan kata yang baik dan menarik.

Peribahasa adalah ungkapan yang sering digunakan oleh banyak orang sehingga tidak lagi bisa ditemukan siapa pencarinya. Peribahasa merupakan bagian dari budaya bangsa. Jadi, isi peribahasa juga menggambarkan dan menggunakan hal-hal dan hasil budaya dalam masyarakat tersebut. 

Misalnya ada peribahasa: sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Kiasan dalam peribahasa tersebut adalah tindakan orang-orang yang berperahu. Peribahasa tentang mendayung tidak mungkin muncul dalam masyarakat yang tidak memiliki wilayah laut. 

Nah, dalam arti peribahasa ini, akan dijelaskan beberapa arti peribahasa yang sering kita dengar. Bahkan sering kita gunakan sejak masih sekolah dasar. 


Adapun peribahasa-peribahasa yang sering kita dengar bisa melalui tuturan guru, televisi, jargon, hingga sampul-sampul buku berbahan kertas kayu.

Daftar Ungkapan dan Peribahasa yang Umum Didengar

Rajin pangkal pandai.

Hemat pangkal kaya.

Malas pangkal bodoh.

Lebih besar pasak dari pada tiang.

Seperti air di atas daun talas.

Bak anak ayam kehilangan induknya.

Sekali tepuk dua tiga lalat mati.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Gajah di depan mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Tak ada gading yang tak retak.

Tak ada padi bernas setangkai.

Dalamnya lautan dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu.

Bagaikan padi semakin tua semakin merunduk.

Pengalaman adalah guru yang terbaik.

Bagaikan katak dalam tempurung.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Air susu dibalas air tuba.


Arti dan makna peribahasa yang umum kita ketahui:

Rajin pangkal pandai.

Artinya:

Orang yang  rajin belajar akan menjadi pandai


Hemat pangkal kaya.

Artinya:

Orang mau berhemat, akan memiliki tabungan yang banyak.


Malas pangkal bodoh.

Artinya:

Orang yang malas untuk belajar, akan menjadi bodoh.


Lebih besar pasak dari pada tiang.

Artinya:

Lebih banyak pengeluaran dibandingkan pendapatan.


Seperti air di atas daun talas.

Artinya:

Terombang ambing tidak punya pegangan, bingung. 


Bak anak ayam kehilangan induknya.

Artinya:

Orang yang bingung karena tidak punya pimpinan.


Sekali tepuk dua tiga lalat mati.

Artinya:

Dalam satu tindakan, bisa menyelesaikan dua permasalahan.


Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Artinya:

Bisa menghasilkan lebih dari satu masalah dengan satu tindakan saja.


Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Artinya:

Mengatasi masalah secara bersama-sama. Semua orang saling membantu untuk menyelesaikan masalah. Jika masalahnya kecil, maka ditanggung bersama yang kecil itu. Jika masalahnya berat, maka diselesaikan bersama pula masalah itu.


Gajah di depan mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.

Artinya:

Hal besar, tapi jika itu keburukan diri sendiri maka tidak akan merasakan dan mempermasalahkan. Hal kecil, jika itu kesalahan atau keburukan orang lain, maka akan dibahas.


Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Artinya: 

Menabung sesuatu dari sedikit. Jika konsisten sedikit demi sedikit, lama-lama yang terkumpul akan banyak.


Tak ada gading yang tak retak.

Artinya:

Tak ada segala sesuatu yang sempurna. 

Gading adalah taring gajah yang pasti ada retakannya. Jadi, ada saja keburukan atau kekurangan pada seseorang. 


Tak ada padi bernas setangkai.

Artinya:

Tak ada sesuatu yang sempurna, jika dicari ada saja kesalahannya.

Dalam setangkai padi, tidak mungkin semua bulirnya berisi/bernas. Ada saja bulir yang gabuk, atau tidak ada isinya, hanya kulitnya saja.


Dalamnya lautan dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu.

Artinya:

Maksud hati atau perasaan hati seseorang tidak dapat diketahui orang lain. Segala sesuatu di dunia dapat diukur dan diketahui kedalaman dan maksudnya. Tapi dalamnya hati hanya orang yang bersangkutan yang tahu.


Bagaikan padi semakin berisi semakin merunduk.

Artinya:

Orang yang memiliki kedalaman ilmu pengetahuan tidak akan congkak, justru akan menundukkan sikap. 

Padi memang begitu, baru tumbuh dan keluar tangkai dengan bulirnya akan tegak ke atas, semakin tua bulir padi, semakin berisi bulir padi, maka lambat laun akan semakin merunduk tangkainya. Karena semakin berat isinya.


Pengalaman adalah guru yang terbaik.

Artinya:

Untuk mendapatkan pelajaran yang terbaik, kita harus bisa mencoba dan mengalami hal tersebut. 


Bagaikan katak dalam tempurung.

Artinya:

Merasa seolah-olah paling besar. Karena tidak mengetahui hal lain selain tanah yang dipijak, tempurung kelapa yang mengurung dirinya. 


Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Artinya:

Karena satu keburukan maka kebaikan lain yang lebih besar menjadi tidak ada artinya.


Air susu dibalas air tuba.

Artinya;

Sesuatu yang baik dibalas dengan sesuatu yang buruk.


Demikian penjelasan arti peribahasa dan ungkapan bahasa Indonesia yang sering kita dengar. 

1 komentar untuk "Arti Peribahasa dan Ungkapan Bahasa Indonesia yang Sering Kita Dengar"

  1. terimakasih artikelnya sangat membantu
    https://bit.ly/2G2ZbFf

    BalasHapus