Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Aneka Nama Istilah dan Sebutan Mulai Gabah, Padi, dan Nasi

 Pustamun.blogspot.com | orang yang tidak hidup sebagai petani mungkin tahunya tanaman padi, beras, dan nasi. Sebenarnya ada banyak sekali istilah dan nama untuk Padi, Gabah, Beras, dan Nasi dalam Bahasa Jawa. Sangat beragam bahkan sangat renik.

Pertama: PADI

Adalah bahasa Indonesia yang merujuk padajenis tanaman. Jadi, ketika menyebut Padi, adalah satu kesatuan tanaman, mulai benih, batang, dan keseluruhan tanamannya. 

Meskipun wujudnya adalah 'gabah' tapi kalau itu diperuntukkan sebagai bemih padi, tetap disebut benih padi. Bukan disebut gabah. Dalam bahasa Jawa disebut 'winih'.


Kedua: GABAH

Dalam bahasa Indonesia, maupun bahasa Jawa sama tulisannya. Hanya pelafannya saja yang beda. G dalam bahasa Indonesia, pelafalannya tanpa diikuti keluarnya udara dari mulut. Sementara dalam bahasa Jawa, melafalkan GA dalam Gabah, diikuti aliran udara yang keluar.

Gabah adalah bulir Padi yang sudah rontok dari tangkainya. Masih terdiri dari kulit beras, dedak, dan sekam.  Dan berjumlah banyak. Kalau dalam bahasa Jawa, gabah yang hanya sebulir deua bulir yang terdapat di antara beras atau nasi, disebut "las".


Ketiga: BERAS

Kata ini, sama anatara Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Beras adalah isi yang terkandung dalam Gabah. Berwarna putih. Ada pula yang berwarna merah. Disebut beras merah. Lain lagi kalau jenis ketan, ada yang berwarna hitam. 

Untuk mendapatkan beras, gabah harus dipisah kulitnya. Proses pelepasan kulit gabah ini bisa ditumbuk (cara tradisional) atau digiling atau diselep (cara modern).  


Keempat: SEKAM

Sekam adalah istilah untuk "kulit gabah" berwarna coklat, cebderung kasar, lancip, ringat. Biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembakaran tembikar, genting, batu bata, atau dalam proses "ngopen mbako" atau pengeringan di gudang tembakau.  Sekam (dalam bahasa Jawa disebut: sekem, dengan pelafalan huruf /e/ seperti pada kata 'elang') mudah terbakar dan dengan panas yang tahan lama. 

Sekam juga menjadi bagian dari khazanah peribahasa Indonesia, "Bagai api dalam sekam". Yang memiliki arti tidak padam, dan masih sangat panas. 

Sekam atau kulit padi biasanya juga dipakai sebagai campuran media penanaman dalam polibag atau pot. 


Kelima: NASI

Siapa yang tidak tahu nasi. Ini adalah makanan pokok orang Indonesia. Katakanlah makan banyak mie atau makanan lain. Kalau belum makan nasi, dianggao belum makan. 

Nasi adalah beras yang sudah dimasak. Ada dua cara memasak nasi secara tradisional. Yaitu dengan "adang" atau dengan "liwet". 

Adang, adalah cara memasak nasi dengan 'dandang' atau 'sublukan' dengan pemisah saringan air di bagian bawah dan beras di atas. Dalam prosesnya 'adang sego' ini harus dikaru. Nasi disiram dengan air panas, sembari diaduk agar matangnya merata.

Liwet, adalah proses memasak nasi dengan mencampurkan sekaligus air dan beras. Dimasak hingga airnya mendidih, dan berasnya masak. Di tengah proses, ketika hampur masak sempurna, panci diturunkan dari perapian. Didiamkan beberapa saat hingga cukup dingin. Baru dipanasi lagi dengan api kecil. 

Cara masak nasi modern, dengan Magicom. Tinggal colokkan. Jadi nasi. Lebih praktis. 


Keenam: UPO

Ini adalah bahasa Jawa. Upo adah nasi dalam jumlah yang sangat kecil dan berada pada tempat yang tidak semestinya. Misalnya ada bulir nasi di pipi. Dalam bahasa Jawa disebut 'upo'. Atau ada bulir nasi yang jatuh ke lantai. Itu juga sudah fisebut upo.

Kata 'upo' juga digunakan sebagai bahasa kiasan yang memiliki arti pendapatan/rejeki.  


Ketujuh: KARAK atau AKING

Karak (bahasa Jawa) atau Aking (bahasa Indonesia) adalah (biasanya) sisa nasi yang tidak dimakan yang sudah kering melalui proses penjemuran. 

Karak bisa diolah lagi. Bisa digoreng, atau bahkan dimasak lagi. Menjadi Nasi Aking, atau Sego Karak, yang penyajiannya dicampur dengan parutan kelapa dicampur garam.


Kedelapan: INTIP

Awalnya "intip" adalah sebuah produk gagal. Yaitu proses ngeliwet nasi yang terlalu masak. Hal ini mengakibatkan, nasi di dasar panci menjadi mengeras bahkan gosong. Inilah yang disebut intip. 

Dalam perkembangannya, intip justru sengaja dibuat. Sebagai makanan yang dijual di tempat-tempat wisata. Sebagai oleh-oleh. 

Kesembilan: LONTONG

Pada dasarnya, Lontong adalah nasi yang dibungkus sehingga masak dalam bentuk menyatu dan kehilangan bentuk aslunya dari beras. Proses membuatnya, beras yang sudah dicuci bersih dimasukkan dalam bungkus (bisa daun pisang, bisa plastik) kemudian dimasak hingga mendidih dalam waktu yang lama. 


Kesepuluh: KETUPAT atau KUPAT

Sebenarnya sama saja, antara proses pembuatan Krtupat dan Lontong. Beda di bungkus saja, bungkus ketupat dibuat dari anyaman janur. Proses memasak ketupat bisa sekaligus dengan lobtong. 


Jadi, nasi yang beda jumlah, beda bungkus. Istilah dan maknanya sudah berubah  jauh. 


Kesebelas: BUBUR

Bubur dimasak menjadi nasi. Kalau sudah menjadi nasi tapi terus dimasak hingga lumer, menyatu dengan air da  tidak dibungkus. Itu namanya bubur.  


Seperti dalam peribahasa "nasi sudah menjadi bubur" menandakan bahwa bubur berasal dari nasi dan sebenarnya nasi berasal dari beras. 


Apalagi ya yang belum tertulis? Tentang nasi dan beras ini?

Posting Komentar untuk "Aneka Nama Istilah dan Sebutan Mulai Gabah, Padi, dan Nasi"