Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

3 Permainan untuk Mengasah Kemampuan Berbahasa Indonesia

pustamun.blogspot.com - Meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Indonesia tidak hanya bisa dilakukan dengan membaca. Meningkatan kemampuan berbahasa Indonesia juga dapat dilakukan melalui permainan-permainan sederhana. Berikut ini daftar permainan yang dapat dimainkan untuk menambahkan kemampuan berbahasa khususnya pengusaan kata dan penyusun frasa.

Adapun yang dimaksud dengan permainan yang akan dibahas di sini adalah permainan tradisional. Bukan permaian dalam game maupun aplikasi komputer dan telepon pintar (smarthphone). Meskipun dalam perkembangannya, bentuk permainan ini ada dijadikan aplikasi game di komputer dan telepon pintar.
Tidak perlu panjang lebar lagi, langsung saja kita urut satu per satu permainan yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Khususnya yang berbahasa Indonesia.

1. Permainan Teka-Teki Silang
Teka-teki silang adalah bentuk permainan yang bisa dikerjakan sendiri ataupun bersama. Selama masih ada kolom yang kosong, berarti permainan ini belum usai. Tanpa adanya batasan waktu, tanpa adanya batasan sumber informasi yang dapat digunakan untuk membantu mengisi permaian teka-teki silang.

Biasanya teka-teki silang ada di surat kabar dan majalah. Lebih spesifik lagi, biasanya ada di Koran hari Minggu. Ada di halaman yang bersifat hiburan.  Jadi, teka-teki silang juga merupakan permainan yang menghibur, sekaligus mendidik dan mampu mengasah kemampuan berbahasa Indonesia. Meskipun ada juga buku khusus yang berisi teka-teki silang yang dinamakan ‘asah otak’.

Kemampuan berbahasa Indonesia terasah dalam permaian teka-teki silang karena kolom jawaban yang disediakan disesuaikan  dengan kolom yang terbatas. Selain itu, permainan yang identik dengan pertanyaan mendatar dan menurun ini juga berisi perlajaran sinonim, hiponim, morfologi, singkatan, akronim, dan pengetahuan umum lainnya.

Pengetahuan bahasa Indonesia tentang sinonim ada dalam teka-teki silang dalam soal. Misalnya ada soal yang hanya berbunyi ‘udang kering’ maka jawabannya adalah ‘ebi’. Ebi dan udang kering merupakan sinonim.

Ada pula pelajaran tentang morfologi, hal ini muncul secara tidak langsung dengan adanya kolom dan kotak yang sudah terisi. Maka diperlukan pengasahan kemampuan untuk memahami morfologi (susunan huruf yang membentuk) kata. Hal ini muncul juga dalam pertanyaan yang biasanya ‘huruf kesekian diganti a’ misalnya.

Pemahaman tentang akronim dan singkatan juga diasah dalam teka-teki silang. Misalnya ada soal yang berbunyi Kepolisian Republik Indonesia, maka jawabannya yang dimaksud adalah Polri. Nah, Polri merupakan akronim dari Kepolisian Republik Indonesia.

Dari sekian penjelasan di atas, jelaslah bahwa permainan teka-teki silang berisi banyak hal pelajaran dan pemahaman tentang bahasa Indonesia.

2. Permainan ABCD
Yang dimaksud permaian ABCD adalah permaian beberapa orang yang mengeluarkan beberapa jari (jari yang lain dilipat) dalam waktu bersamaan. Kemudian ada yang bertugas menghitung jumlah jari dengan a, b, c, d, dan seterusnya sesuai jumlah jari. Huruf terakhir sesuai jumlah jari, maka huruf tersebut harus menjadi huruf awal yang harus mampu disebutkan oleh semua peserta. Biasanya dibatasi dengan topik tertentu. Misalnya, kata yang boleh disebutkan terbatas pada ‘nama buah’.

Permainan ini sangat cocok untuk anak yang masih belajar mengenal huruf dan nama. Penyebutan huruf alfabet  dari A dan seterusnya merupakan latihan bagi anak yang sedang mengasah kemampuan berbahasa Indonesia secara menarik.

Permainan ini juga melatih kemampuan dan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia. Misalnya, batasan nama buah. Ketika menyebutkan nama-nama buah yang berhuruf awal ‘s’ berarti semua pemain dalam permaian ini sedang mengasah kemampuan dan memperkaya kosakata. Upaya memperkaya kosa kata ini bisa dari mengingat, maupun dari jawaban teman sepermaianan yang lain. Kalah ataupun menang dalam permainan ini, seluruh peserta sudah belajar meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, khususnya kemampuan memahami kosa kata.

3. Permainan Sambung Frasa
Permaian ini dilakukan dengan cara bernyanyi. Biasanya dilakukan oleh dua kelompok yang berbeda dan diawali dengan lirik lagu ‘sedang apa, sedang apa, sedang apa sekarang. Sekarang sedang apa? Sedang apa, sekarang.’ Kelompok lawan harus langsung sigap dan melanjutkan lagu, misalnya: ‘sedang baca, sedang baca, sedang baca sekarang. Sekarang baca apa, baca apa, sekarang’. Selanjutnya kelompok sebelumnya harus juga langsung menimpali, misalnya: ‘baca buku, baca buku, baca buku sekarang. Sekarang buku apa, buku apa sekarang’. Begitu seterusnya. Kelompok yang terahan dalam menjawab lagu dianggap kalah.

Dalam permaian ini, sebenarnya ada pelajaran menulis dan menyusun frasa. Jika ditulis frasa utama dari ilustrasi di adalah maka berturut-turut ada frasa sebagai berikut: sedang apa; sedang baca; baca buku; Jika permainan itu dilanjutkan, bisa dilanjutkan lagi misalnya: buku baru; baru terbit; dan seterusnya.

Dari ketiga jenis permainan diatas, mana yang paling rekan pustamun suka? Mungkin hampir semua rekan pustamun pernah melakukan permaian di atas ya. Apalagi rekan pustamun yang aktif di organisasi.

Jika ada Rekan Pustamun yang punya pendapat dan mengetahui jenis permainan lain yang berisi pelajaran bahasa Indonesia tapi belum ditulis di sini, mohon kesediaannya member tahu melalui komentar.

Mari menjaga permainan tradisional kita. Mari mainkan permainan tradisional.

Salam Pustamun!

Posting Komentar untuk "3 Permainan untuk Mengasah Kemampuan Berbahasa Indonesia"