Sebutkan Ciri-Ciri Pantun | Penjelasan Unsur dan Contoh Pantun
pustamun.blogspot.com | Pantun sebagai salah satu jenis puisi lama tentu merupakan puisi terikat. Yang dimaksud dengan puisi terikat adalah puisi atau jenis karya sastra yang terikat oleh ketentuan-ketentuan tertentu. Nah, ketentuan-ketentuan tersebut bisa disebut sebagai ciri-ciri. Karena yang ditanyakan adalah pantun, maka ketentuan yang mengikat pantunlah yang ditanyakan.
Bisasanya bunyi soal dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia adalah: Sebutkan ciri-ciri pantun!. Jika ada pertanyan (lebih tepatnya soal) seperti itu, maka yang ditanyakan sebenarnya adalah unsur-unsur pantun yang menjadi ciri khas dan syarat sebuah karya sastra puisi disebut dengan pantun.
Jadi selain bentuk soal yang berbunyi: Sebutkan ciri-ciri pantun! untuk menanyakan hal yang sama juga bisa berupa:
Sebutkan unsur-unsur pantun!
Sebutka syarat-syarat pantun!
Sebutkan kaidah penulisan pantun!
Pada dasarkan ketiga soal di atas meminta jawaban yang sama dengan pertanyaan: sebutkan ciri-ciri pantun. Maka dari itu, dalam tulisan ini, ciri-ciri, syarat, dan unsur menjadi istilah yang sama untuk menyebutkan keempat hal berikut ini.
Ciri-ciri pantun:
- Dalam satu bait terdiri dari empat baris;
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi;
- Bersajak A-B-A-B;
- Dalam satu baris terdiri dari 8 sampai dengan 12 suku kata.
Jadi, ada 4 ciri-ciri pantun yang dapat kita sebutkan dalam menjawab soal: sebutkan ciri-ciri pantun!
Jika cukup dengan hanya menyebutkan ciri-cirinya saja, maka keempat ciri-ciri pantun tersebut sudah cukup sebagai jawaban. Namun, untuk bisa memahami masing-masing ciri-ciri pantun tersebut, ada baiknya dibaca pula lanjutan penjelasan ciri-ciri pantun di bawah ini.
Penjelasan atas Ciri-Ciri Pantun:
Dalam satu bait terdiri dari empat baris
Pantun merupakan bentuk puisi yang jumlah baris dalam tiap baitnya sudah punya aturan baku. Yaitu terdiri dari empat baris. Misalnya pantun:
Kalau ada sumur di ladang (Baris 1)
Boleh kita menumpang mandi (Baris 2)
Kalau ada umur yang panjang (Baris 3)
Boleh kita berjumpa lagi (Baris 4)
Satu bait pantun di atas terdiri dari empat baris.
Pada dasarnya masing-masing ciri-ciri itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dan jumlah baris ini menjadi kunci bagi ciri-ciri yang lain. Karena semua berkaitan dan dengan jumlah baris.
Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat meruapakan isi
Ciri-ciri pantun ini hanya bisa tampak jika jumlah barisnya sudah empat. Jika hanya tiga otomatis sudah gugur ciri-ciri pantun ini. Nah, yang dimaksud dengan sampiran adalah baris yang hanya digunakan sebagai permainan bunyi. Yang penting bunyinya sama dengan bagian isi. Baru pada baris ketiga dan keempat, maksud dan tujuan pantun itu ditampilkan. Misalnya sebuah nasihat, maka nasihatnya ada di bagian ini, ada di baris 3 dan baris 4.
Bersajak A-B-A-B
Maksud dari bersajak A-B-A-B dalam ciri-ciri pantun adalah, baris pantun yang berjumlah 4 masing-masing urutan bunyi hurunya berkode A-B-A-B. Maksudnya baris pertama bunyi akhirnya harus sama engan baris ketiga. Sementara baris kedua harus sama dengan bunyi akhir baris keempat.
Jika bunyi akhir baris pertama benang, maka bunyi akhir baris ketiga juga mengandung bunyi -ang. Misalnya: kenang, belang, terang, kunang, dan seterusnya.
Jika bunyi akhir baris kedua kursi, maka bunyi akhir baris keempat juga harus mengandung bunyi akhir -si atau -i. Misalnya kata busi, gusi, ilusi, surgawi, bumi, kelasi. dan seterusnya.
Ciri-ciri pantun yang menyebutkan sajak ini juga mengandung arti bahwa baris pertama dan baris kedua harus beda. Tidak boleh bunyi akhir sama. Jika sama maka nanti sajaknya bukan lagi A-B-A-B melainkan A-A-A-A. Dan ini bukan ciri pantun, melainkan ciri-ciri syair.
Dalam satu baris, terdiri dari 8 sampai dengan 12 suku kata
Yang dimaksud dengan suku kata adalah pemenggalan masing-masing kata yang memungkinkan untuk dibaca dalam satu hembusan nafas. Misalnya kata pustamun adalah kata yang terdiri dari tiga suku kata yaitu: pus-ta-mun.
Nah, dalam pantun jumlah suku kata yang digunakan dalam satu baris puisi setidaknya terdiri dari 8 suku kata, dan maksimal terdiri dari 12 suku kata.
Mengapa diperlukan ikatan atau ciri-ciri pantun yang membatasi jumlah suku kata? Karena pada mulanya pantun adalah bentuk sastra lisan yang diucapkan dan dilantunkan dengan nada. Jika jumlah suku kata tiap baris tidak sampai 8 atau lebih dari 12, maka sulit untuk dilagukan pembacaan pantun tersebut.
Demikian penjelasan tenang ciri-ciri pantun dan contoh soal sebutkan ciri-ciri pantun. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Sebutkan Ciri-Ciri Pantun | Penjelasan Unsur dan Contoh Pantun"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)