Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Struktur Teks Cerpen: Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

 Struktur teks cerita pendek pasti terdiri dari empat unsur yaitu:

  • Orientasi
  • Rangkain Peristiwa
  • Komplikasi
  • Resolusi


Urutan struktur teks cerita pendek atau cerpen pasti seperti itu. Tidak dapat diubah urutannya. Nah, untuk mengetahui Struktur Teks Cerita Pendek Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan ada baiknya dibaca lengkap terlebih dahulu keseluruhan teks cerpen karya Glory Gracia Christabelle tersebut.

Berikut ini adalah teks cerpen versi lengkapnya yang ditulis ulang dari buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX halaman 79-81

Ilustrasi: Pohon Pengetahuan - @muntijo


Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

oleh: Glory Gracia Chirstabelle


Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Mogu namanya. Usianya 7 tahun. Sehari-hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Semua buku habis dilapnya. Ia rindu akan pengetahuan.

Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya, Mogu memutuskan untuk bermalam di hutan. Ia bersandar di pohon dan jatuh tertidur.

DAlam tidurnya, samar-samar Mogu mendengar suara memanggilnya. Mula-mula ia berpikir itu hanya mimpi. Namun, di saat ia terbangun, suara itu masih memanggilnya. "Anak muda, bangunlah! Siapakah engkau? Mengapa kau ada di sini?" Mogu amat bingung. Dari mana suara itu berasal? Ia mencoba melihat ke sekeliling. "Aku di sini. Aku pohon yang kau sandri!" ujar suara itu lagi. 

Seketika Mogu menengok. Alangkah terkejutnya  ia! Pohon yang disandarinya ternyata memiliki wajah di batangnya.

"Jangan takut! Aku bukan makhluk jahat. Aku Tule, pohon pengetahuan. Nah, perkenalkanlah dirimu," Ujar pohon itu lagi lembut.

"Aku Mogu. Pencari kayu bakar. Aku tersesat. Aku terpaksa bermalam di sini." Jawab Mogu takut-takut.

"Nak, apakah kau tertarik pada ilmu pengetahuan? Apa kau bisa menyebutkan kegunaannya bagimu?" tanya pohon itu.

"Oh, ya ya, aku sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Aku menjadi tahu banyak hal. Aku tak mudah dibodohi dan pengetahuanku kelak akan sangat berguna bagi siapa saja. Sayangnya, sumber pengetahuan di desaku amat sedikit. Sedangkan kalau harus ke kota akan membutuhkan biaya yang besar. Aku ingin sekali menambah ilmuku tapi tak tahu bagaimana caranya."

"Dengarlah, Nak. Aku adalah pohon pengetahuan. Banyak sekali orang mencariku, tetapi tak berhasil menemukan. Hanya orang yang berjiwa bersih dan betul-betul haus akan pengetahuan yang dapat menemukanku. Kau telah lolos dari persyaratan itu. Aku akan mengajarimu berbagai pengetahuan. Bersediakah kau?" tanya si pohon lagi. Mendengar hal itu Mogu sangat girang.

Sejak hari itu Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari-hari berlalu dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya amat luas. Suatu hari pohon itu berkata, "Mogu, kini pergilah mengembara. Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku."

Mogu pun mengembara ke desa-desa. Ia memakai pengetahuannya untuk membantu orang. Memperbaiki irigasi, mengajar anak-anak membaca dan menulis. Akhirnya, Mogu tiba di ibu kota. Di sana ia mengikuti ujian negara. Mogu berhasil lulus dengan peringkat terbaik sepanjang abad. Raja amat kagum akan kepintarannya. 

Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat Monda ini tidak sedang Mogu mendapatkan perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat supaya Mogu tampak bodoh di hadapan raja. "Tuan, Mogu. hari ini hamba ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus dapat menjawabnya sekarang jug di hadapan BAginda." kata pejabat Monda.

"Silakan Tuan Monda. Hamba mendengarkan, " Jawab Mogu.

"Berapakah ukuran tinggi tubuhku?" tanyanya.

"Kalau hamba tak salah, tinggi badan Anda sama panjang dengan ujung jari Anda yang kiri sampai ujung jari Anda yang kanan bila direntangkan," jawab Mogu tersenyum. Pejabat Monda dan Raja tidak percaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.

Pejabat Monda sangat kesal, tetapi ia belum menyerah. "Tuan Mogu. Buatlah api tanpa menggunakan pemantik api."

Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering. Ia membuat api, menggunakan kaca yang dipantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian daun kering itupun terbakar api. Raja semakin kagum. Sementara itu, Tuan Monda semakin kesal.

"Luar biasa! Baiklah! Aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kau pasti tahu di mana letak pohon itu. Bawalah aku ke sana," ujar Raja.

Mogu ragu. Setelah berpikir sejenak, "Hamba tahu, Baginda. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh menemuinya. Sebenarnya, pohon itu adalah guru hamba. Hamba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi kita pergi berdua saja dengan berpakaian rakyat biasa. Setelah bertemu dengannya, berjanjilah Baginda takkan memberitahukannya pada siapa pun." ujar Mogu serius. 

Raja menyanggupi. Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka  di tujuan. "Salam, Baginda. Ada keperluan apa hingga Baginda datang menemui hamba?" sapa pohon dengan tenang.

"Aku ingin menjadi muridmu juga. Aku ingin menjadi raja yang paling bijaksana, "kata Raja kepada pohon pengetahuan. 

"Anda sudah cukup bijaksana. Dengarkanlah suara hati rakyat. Pahamilah perasaan mereka. Lakukan yang terbaik untuk rakyat Anda. Janganlah mudah berprasangka. Selebihnya, muridku akan membantumu. Waktuku sudah hampir habis. Sayang sekali pertemuan kita begitu singkat," ujar Pohon Pengetahuan seolah tahu ajalnya sudah dekat. 

Tiba-tiba Monda menyeruak bersama sejumlah pasukan. "Kau harus ajarkan aku!" teriaknya pada Pohon Pengetahuan.

"Tidak bisa. Kau tak punya hati yang bersih."

Jawaban pohon itu membuat Monda marah. Ia memerintahkan pasukannya untuk membakar pohon Pengetahuan. Raja dan Mogu berusaha menghalangi, tetapi mereka kewalahan. Walau berhasil menghancurkan Pohon Pengetahuan, Monda dan pengikutnya tak  luput dari hukuman. Mereka tiba-tiba tewas tersambar petir. Sebelum meninggal, Pohon Pengetahuan memberikan  Mogu sebuah buku.  Dengan buku itu Mogu semakin bijaksana. Bertahun-tahun kemudian, Raja mengangkat Mogu menjadi raja baru. 

Sumber asli tulisan ini dari  Majalah Bobo No 29/XXVIII, 6 September 2014


Dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs halaman 82 terdapat soal berupa:

Isi kota di sebelah kanan dengan uraian yang tepat berdasarkan cerpen "Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan".

Berikut ini adalah struktur teks cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan.

Orientasi Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Pengenalan tokoh Mogu yang rajin belajar dan rajin bekerja. Berusia 7 Tahun. Sangat suka belajar dan pengetahuan. Dia tersesat di hutan. Akhirnya bertemu dengan Pohon Pengetahuan. 

Pohon Pengetahuan adalah pohon yang bisa berbicara, mengajarkan ilmu pengetahuan, pada orang-orang yang berhati bersih saja. 


Rangkaian Peristiwa Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

- Mogu mencari kayu bakar dan tersesat di hutan.

- Mogu bertemu dengan pohon pengetahuan.

- Mogu diajari banyak ilmu pengetahuan oleh Pohon Pengetahuan.

- Mogu mengembara ke desa-desa mengajarkan banyak pengetahuan ke semua orang. 

- Mogu lolos menjadi pegawai istana. 

- Monda, pegawai istana cemburu kepada Mogu.

- Monda berusaha menjatuhkan kepercayaan Raja kepada Mogu.

- Mogu berhasil mengalahkan semua tantangan Monda di Depan Raja.

- Raja semakin hormat kepada Mogu.

- Raja dan Mogu menemui Pohon Pengetahuan tanpa sepengetahuan siapapun.


Komplikasi Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Monda mengikuti Mogu dan Raja untuk menemui Pohon Pengetahuan. Monda minta diajari, tapi ditolak oleh Pohon Pengetahuan karena Monda tidak memiliki hati yang bersih. 


Resolusi Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Monda marah dan menghancurkan Pohon Pengetahuan dengan dibakar. Monda dan pasukannya tewas tersambar petir. Raja memerintah dengan bijaksana didampingi Mogu. Mogu menjadi Raja menggantikan Raja. 


Untuk men-download Silakan klik UNDUH

2 komentar untuk "Struktur Teks Cerpen: Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan"