Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penggunaan Akhiran -i dan Akhiran -kan pada Teks Prosedur | Contoh Kata dan Kalimatnya

Pada teks prosedur, kalimat yang digunakan adalah kalimat perintah. Jadi, pasti berupa kalimat aktif untuk melakukan sesuatu. Untuk menandakan adanya kalimat perintah yang halus, bisa dengan mudah menggunakan akhiran -i atau akhiran -kan. 

Misalnya menggunakan akhiran -i pada kata hias menjadi hiasi piring dengan potongan tomat.

Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah yang halus. Semakna dengan hiaslah piring dengan potongan tomat. 

Akhiran -i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akahiran -kan dipakai jika objeknya yang bergerak atau berpindah. 

Contoh: 

Lumuri loyang dengan mentega

Lumurkan mentega pada loyang

Dari kalimat di atas, bisa diketahui bahwan akhiran -i digunakan untuk loyang yang mendapat lumuran. Sementara pada kata Lumurkan yang menjadi objek adalah mentega yang harus berpindah pada loyang.

Dengan memperhatikan penggunaan kata yang tebal, dapat diketahui bahwa akhiran -i dalam teks Prosedur diikuti dengan kata dengan. Sementara imbuhan akhiran -kan dalam teks prosedur diikuti kata pada. 

Jika dirinci pada kalimat: 

lumuri loyang dengan mentega 

Dengan imbuhan -i kata lumuri berarti yang digunakan untuk melumuri pada teks prosedur masak-memasak pastinya, adalah mentega. Yang dilumuri adalah loyang. Obejk yang digunakan untuk melumuri diletakkan di akhir kalimat. 

Bandingkan dengan kaliman dengan akhiran -kan; Lumurkan mentega pada loyang. Benda yang digunakan untuk melumuri, dalam hal ini adalah mentega, diletakkan tepat di belakang kata yang mendapat imbuhan -kan  tersebut.

Dalam tata bahasa Indonesia, kalimat lumuri loyang dengan mentega merupakan susunan Predikat-Subjek-Keterangan.

Lumuri = Predikat

Loyang = Subjek

dengan mentega = Keternagan


Begitu pula kalimat lumurkan mentega pada loyang, memiliki struktur yang sama secara sintaksis, yaitu:

lumurkan = Predikat

mentega = Subjek

pada loyang = Keterangan.


Dengan memahami posisi masing-masing kata, dapat mengetahui apa perbedaan pengguaan kata-kata dengan akhiran -i dan akhiran -kan. Bedanya adalah kalimat perintah dalam teks prosedur yang mendapatkan akhiran -i, Subjeknya berposisi sebagai benda yang dikenai pekerjaan. Sementara kata dengan akhiran -kan, Subjeknya berposisi sebagai benda yang dikenakan kepada keterangannya. 


Contoh kalimat dengan kata perintah akhiran -i

Taburi roti yang sudah masak dengan keju parut.

Jika diurai unsur kalimatnya menjadi:

Predikat = Taburi

Subjek = roti yang sudah mask

Keterangan = dengan keju parut


Contoh kalimat denga kata perintah dengan akhiran -kan

Taburkan keju parut pada roti yang sudah masak.

unsur-unsur kalimatnya adalah:

Predikat = taburkan

Subjek = keju parut

Keterangan = pada roti yang sudah masak


Contoh kalimat lain yang mengandung akhiran -i sekaligus dapat diubah dengan akhiran -kan yang dapat digunakan dalam teks prosedur.

1A. Baluri potongan tempe dengan bumbu yang sudah dihaluskan.

1B. Balurkan bumbu yang sudah dihaluskan pada potongan tempe.

Kalimat di atas dapat digunakan dalam teks prosedur cara membuat tempe goreng. Kata dasarnya adalah balur yang memiliki arti tutup semua permukaan dengan.


2A. Oleskan oli pada baut yang sudah berkarat.

2B. Olesi baut yang sudah berkarat dengan oli.

Kalimat di atas dapat digunakan dalam teks prosedur cara membuka baut yang berkarat. Kata dasar yang mendapat akhiran -i dan akhiran -kan adalah kata oles. Kata oles memiliki makna yang serupa dengan lumuri. Tapi pada kata oles mengandung makna yang sebagian kecil saja yang terkena.


Makna akhiran -i yang serupa dengan akhiran -kan memang terbatas dalam beberapa kata saja yang bisa. Kata dengan nuansa makna yang serupa dengan tabur, oles, balur, lumur, yang dapat memiliki makna serupa. 

Akhiran -i dan akhiran -kan dapat melekat pada kata tidur. Tapi makna yang dihasilkan dari kata bentukan tiduri dan tidurkan tidak serupa. Tidak dapat dihubungkan antara satu sama lain. 

Tidurkan dulu dia di ruang perawatan.

Kalimat di atas tidak dapat diubah menjadi Tiduri ruang perawatan oleh dia*. Ini menjadi kalimat taksa. Kalimat yang tidak dapat dimengerti maknanya. 

Ada kalanya juga, sebuah kata dapat dilekati akhiran -i tapi tidak dapat dilekati akhiran -kan. Misalnya kata hujan, dalam kalimat:

Hujani musuh dengan tembakan meriam

Meskipun seolah-olah bisa diubah menjadi Hujankan tembakan meriam kepada musuh. Tapi kalimat ini tidak dapat diterima. Karena tidak pernah digunakan struktur yang demikian dalam bahasa Indonesia. 

Begitu juga dengan kata habis. 

Habisi musuh dengan tembakan pistol

Kalimat di atas tidak serta merta dapat diubah menjadi Habiskan tembakan pistol pada musuh* ini adalah kalimat yang tidak dapat diterima dalam susunan bahasa Indonesia. 

Demikian penjelasan akhiran -i dan akhiran -kan yang dapat digunakan dalam teks prosedur. Jika ada kesalahan dapat dibuka ruang diskusi melalui komentar, atau melalui kontak wa dalam blog ini. 

Salam Pustamun!

Posting Komentar untuk "Penggunaan Akhiran -i dan Akhiran -kan pada Teks Prosedur | Contoh Kata dan Kalimatnya"