Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Iklan | Bahasa Indonesia yang Berasal dari Bahasa Arab

Saya pernah mendapatkan kiriman foto yang menarik dari seorang teman yang pernah ke Bali. Dia memfoto salah satu bagian di Joger, Bali. Tulisannya bagus, kata-katanya sederhana: Ini Ikan Bukan Iklan. Dengan tulisan yang artistik dan menarik. 

Itu salah satu tulisan 'Iklan' yang cukup berkesan. Bisa ternyata ada olah kata seperti itu. Sangat menarik. 

Tulisan itu saya dapat ketika awal kuliah. Kemudian di pertengahan kuliah, karena kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia banyak juga bersinggungan dengan slogan dan iklan. Ada yang perkuliahan juga yang khusus membahasa tentang iklan. Jenis kalimat yang digunakan. 

Mungkin kalau sekarang, kuliahnya yang lebih tepat tentang copy writing. Bukan sekadar mengkaji teks iklan saja, tapi bagaimana mengkaji dampak dan penulisan iklan yang tepat . 

Kembali kepada kata 'iklan'. Meskipun pernah membaca Buku yang berjudul '9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing' saya tidak pernah mengetahui bahwa kata 'iklan' berasal dari bahasa Arab. 

Baru sadar, bahwa kata Iklan berasal dari bahasa Arab, tahun 2022. Selisih 13 tahun, dari kesan pada slogan 'ini ikan, bukan iklan'. Tepatnya, saat bercengkerama di Kantor Madin Hidayatul Mubtadiin, di kompleks Pondok Pesantren Assathoriyyah. 

Sedang bersama-sama mendengarkan ceramah Gus Baha melalui saluran Youtube, tetiba di tengah video ada iklan. Ada salah seorang yang nyeletuk: wah, ono ik-lan.  Ya, dibaca ik.lan. Tidak dibaca: I-klan. 

Sejak saat itu, baru sadar bahwa kata 'iklan' dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari bahasa Arab yang mengalami penyesuaian pelafalan.

Iklan berasal dari kata الاعلان    (dibaca: al-i’lan) yang artinya: penyiaran, pemberitahuan, pengumuman, iklan, advertensi. (Lihat: Kamus Almunawwir Arab-Indonesia Terlengkap Edisi Kedua halaman 967).

Masih merujuk pada kamus yang sama, al-i’lan (الاعلان) adalah bentuk derivasi dari kata alana (عَلَنَ) yang memiliki arti: Jelas, Tidak Samar, Tidak tersembunyi. Bentuk lainnya adalah a’lan (اَعْلَنْ) yang memiliki arti: mempelihatkan, melahirkan, mengumumkan, memproklamirkan.

Jadi, dalam bahasa Arab, i’lan selain memiliki arti iklan atau advertising juga memiliki arti pengumuman..

Sementara, dalam bahasa Indonesia –meskipun sama-sama diserap dari bahasa Arab- antara kata iklan dan pengumuman memiliki dimensi makna yang sangat berbeda. Dalam bahasa Indonesia kata iklan pada dasarnya juga pengumuman atau pemberitahuan, tapi lebih spesifik pada pemberitahuan dan pengumuman sebuah produk agar yang yang mendapat pengumuman produk tersebut tertarik untuk membeli.

Penjelasan arti iklan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa:

  1. berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan
  2. pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum

 

Sementara, dalam tesaurus bahasa Indonesia kata iklan memiliki banyak sinonim yaitu: advertensi, iklan, pariwara, propaganda, publisitas, reklame; siaran; diseminasi, kampanye, penyebarluasan, penyiaran, publikasi; perkenalan

Jadi, semua hal yang berkaitan dengan pengenalan produk.

Meskipun sekarang, lebih banyak penggunaan kata advertising atau ads untuk menyebut iklan dan periklanan. Setidaknya, dengan adanya iklan yang bukan ikan menjadikan bahasa Indonesia sangat luas dan luwes.

Kalau hasil perkiraan –ya saya hanya bisa memperkirakan—pembentukan kata iklan berasal dari kata i’lan yang ditulis ik.lan. Mungkin pelafal pertamanya masih membaca ik.lan  karena paham bahwa yang menyerapnya dari bahasa Arab yang paham pelafalan asalnya.   Tapi lambat laun pelafalannya menjadi iklan. Karena tahunya hanya yang dilihat tulisannya, tidak paham asal usulnya.

Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penulisan Iklan tetap ditulis ik.lan, yang jika dilafalkan yang tepat –berdasarkan pemenggalan tersebut, adalah ik-lan. Masalnya lidah saya, mungkin juga lidah penutur bahasa Indonesia lainnya lebih terbiasa melafalkan i-klan.

Lalu, mana yang benar? Tak ada benar salah dalam penggunaan bahasa, toh bahasa selalu dinamis dan berkembang. Tidak begitu penting mana tulisan iklan dan pelafalan iklan yang benar. Yang dibutuhkan adalah kemampuan menulis iklan yang benar. Siapa tahu bisa bermanfaat di era persaingan yang sangat ketat ini. (Mun)

Posting Komentar untuk "Iklan | Bahasa Indonesia yang Berasal dari Bahasa Arab "