Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Contoh Pantun Jenaka dalam Bahasa Indonesia Terbaru

Penjelasan Pengertian Pantun Beserta Contoh Pantun Jenaka

Sebelum membicarakan contoh pantun jenaka, kita kenal dulu apa itu pantun. Langsung dari contoh ya...

Satu titik dua koma

Situ cantik disayang mama.

Contoh di atas adalah salah satu contoh pantun singkat. Namun, untuk bisa disebut pantun sebenarnya ada kriteria khusus yang perlu dipahami bagaimana itu pantun, dan apa saja syarat-syarat pantun. 

Nah, pantun jenaka, adalah salah satu jenis pantun. Jenaka artinya lucu, jadi pantun jenaka adalah pantun yang berisi kelucuan.

Mari kita bahas arti pantun, kemudian arti dan penjelasan pantun jenaka, baru kemudian contoh-contoh pantun jenaka. Pada intinya pantun jenaka adalah pantun yang berisi candaan yang bisa digunakan untuk menghibur seseorang. Tentu saja pantu jenaka bersifat menarik dan lucu. 


Memahami Pengertian Pantun dalam Bahasa Indonesia

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama budaya asli Indonesia, yang berakar dari kebudayaan melayu. Kata pantun berasal dari kata patutun yang berakar dari bahasa Minangkabau: patutun yang artinya penuntun. 

Dalam bahasa-bahasa daerah lain, juga dikenal bentuk pantun. Dalam bahasa Jawa disebut parikan, mirip dengan kata pantun dalam bahasa Sunda: paparikan. Sementara dalam bahasa Batak, bentuk sastra lama pantun disebut dengan umpasa (uppasa). 

Pada mulanya, pantun adalah jenis sastra lisan. Yaitu karya sastra yang diciptakan dan disampaikan dalam bentuk ujaran. Sehingga terikat oleh nada pengucapan. Karena terkait dengan nada maka ada batasan-batasan jumlah suku kata agar mudah dilafalkannya dalam lagu atau nada tertentu. 

Dalam parikan bahasa Jawa, pantun disampaikan dalam lagu jula-juli. 

Sementara dalam bahasa Indonesia, pantun sudah ditulis menjadi bagian dari karya sastra novel, juga dalam bentuk-bentuk tulisan lainnya. Salah satu pantun yang dituliskan yang awalnya merupakan bentuk ujar, terdapat pada Novel atau Roman Sitti Nurbaya. 

Setelah dituliskan tersebut, pantun harus memiliki ciri-ciri yang mengikat. 

Ciri-ciri Pantun

Berikut ini adalah ciri-ciri pantun, atau juga disebut dengan syarat-syarat sebuah puisi disebut sebagai pantun. 

1. tiap bait terdiri dari empat baris atau empat larik

2. tiap baris terdiri antara delapan sampai dua belas sku kata.

3. rima akhir setiap baris berupa a-b-a-b

4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sementara baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun.


Penjelasan ciri-ciri pantun:

biasanya dalam satu baris pantun terdiri dari empat atau enam kata. Sementara pada sampiran adalah kata yang penting akhirnya, bukan isiya. Pada baris ketiga dan keempat yang merupakan isi pantun, berisi nilai atau tujuan pantun. 

Contoh Pantun Jenaka Karyamun -ilustrasi: @muntijo


Berikut ini kita baca kumpulan pantun jenaka yang ada di berbagai media.

Pantun Jenaka yang Lucu

Contoh Pantun Jenaka yang dikutip oleh Gramedia

Pantun Pertama:

Nonton tivi acara Si Unyil

Nontonnya sambil rebahan

Kenangan indah masa kecil

Tidak pernah terima tagihan


Pantun Kedua:

Di dahan pohon cempaka

Hinggap seekor burung kutilang

Meski tak jago matematika

aku jago menghitung uang


Pantun Ketiga:

Beli tomat bunder-bunder

Masak pasta pakai zitun

Kadang aku berasa minder

Teman-temanku jago berpantun


ada dua lagi pantun yang dikutip, tapi itu tidak termasuk pada pantun meskipun jenaka. Juga tidak termasuk pantun jenaka meskipun itu pantun. 

Kedua contoh yang tidak termasuk dalam pantun jenaka adalah:

Seekor tupai makan buah murbai

Jika ada saat 'hai' pasti ada waktu 'bye'

Contoh di atas dalam lama id.theasianparent dikelompokkan sebagai pantun. Padahal contoh puisi lama di atas tidak memenuhi syarat harus ada empat baris, dan sajak a-b-a-b. Jadi, bukan pantun. Contoh di atas termasuk pada karmina alias pantun singkat. 


Contoh selanjutnya adalah:

kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umur panjang

Boleh kita berjumpa lagi


Puisi di atas termasuk pantun, tapi tidak termasuk pantun jenaka. Karena isinya bukan sesuatu yang lucu atau jenaka. Isinya adalah harapan untuk bisa berjumpa lagi di lain waktu. 


Contoh Pantun Jenaka dalam Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII oleh Ida Ayu Kusrini


Berikut ini kumpulan contoh pantun jenaka dalam buku pelajaran Bahasa Indoensia untuk SMP kelas VII.

Petang-petang pergi ke pasar

Tidak lupa membeli serabi

Mumpung masih muda banyaklah belajar

Di hari tua senanglah hati


Pagi-pagi makan kuaci

janganlah dimakan dengan kulitnya

Bagaimana pula kau ini,

Satu tambah satu masak tak bisa


Telah terbang burung perkutut

Diusir pergi burung kutilang

Diam-diam sudah kentut

Tentu saja kau tak bilang-bilang


Ingin belajar di tanah jawa

Tapi enggan jauh dari orang tua,

perutu sakit sebab tertawa

Melihat rambutmu tercukur semua


Buah pisang buah tomat

disimpan di lumbung padi

Pantas saja baumu menyengat

Ternyata kamu belum mandi


Kumpulan Contoh Pantun dari Bobo

Contoh ini diubah dengan penyesuaian seperlunya.

Duduk santai di bangku kayu

Siang-siang minum es cendol

Teman-teman ayo mengaku

Siapa yang masih mengompol?


Buah kelapa buah manggis

Dijual di bawah tenda

Nenek tertawa sampai menangis

Melihat kucing naik sepeda


Menyeberang sungai naik sampan

Mendayungnya pulang pergi

Punya teman cantik dan tampan

Namun sayang malas gosok gigi


Pergi ke pasar membeli ikan

pulangnya membeli kue kering

Jangan sampai kamu ketidaran

Saat mengikuti kelas daring


Demikian kumpulan contoh pantun jenaka, jika dianggap ada pantun yang kurang lucu mungkin tingkat humor berbeda-beda. Mohon dimaklumi....

Posting Komentar untuk "Contoh Pantun Jenaka dalam Bahasa Indonesia Terbaru"