Perbedaan Pahlawan dan Pejuang | Penjelasan Arti Kata dan Makna

Pustamun.blogspot.com – Tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan.  Merujuk pada perjuangan rakyat Indonesia di Surabaya (bukan hanya arek-arek Suroboyo) yang menolak menyerahkan senjata kepada sekutu. 10 November 1945, terjadi pertempuran sengit. Indonesia kalah dalam pertempuran Surabaya, tetapi berhasil memenangi peperangan.

Perbedaan Antara Pejuang dan Pahlawan

Dengan beberapa lembar sejarah bangsa yang masih gelap di sekitar peristiwa 10 November, Indonesia patut berbangga, memiliki momentum untuk bisa menjadi lebih baik. Menjadikan setiap orang Indonesia memiliki semangat perjuangan.

Dalam dua paragraf di atas, kata pahlawan selalu beriringan dengan kata pejuang. Pahlawan pasti pejuang, meskipun pejuang belum tentu diakui sebagai pahlawan. Apalagi jika merujuk kepada definisi pejuang berdasarkan undang-undang.

Definisi pejuang berdasarkan UU No 20 Tahun 2009

 “Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada WNI atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang kini menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telh gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan suatu  prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia”

Sementara, arti kata pahlawan dalam Wikipedia bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Sanskerta: phala – wan. Makna asalnya adalah orang penghasil buah pala. Penghasil pala berarti orang yang berjasa. Bagi lingkungannya. Selanjutnya, diserap dan diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata pahlawan.

Dalam bahasa Indonesia, definisi pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Lagi-lagi ada kata ‘pejuang’ dan ‘berjuang’ dalam masing-masing definisi di atas. Oleh sebab itu, memahami arti kata pahlawan seharusnya juga memahami arti kata pejuang. Berikut adalah arti kata pejuang yang ada dalam bahasa Indonesia.

Pejuang adalah nomina yang artinya orang yang telah berjuang.

Kata berjuang,memiliki empat dimensi makna yaitu 1) berlaga (hal ini tentang binatang yang besar-besar); 2) memperebutkan sesuatu dengan beradu, berperang, dan berkelahi; 2) berlanggaran (hal ini tentang perahu, ombak, dan sebagainya); 4) berusaha sekuat tenaga tentang sesuatu; berusaha dengan penuh kesulitan dan mara bahaya.

Keempat dimensi makna kata berjuang di atas ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa berjuang merupakan kegiatan mengusahakan, mendapatkan, dan memperoleh sesuatu dengan penuh kesulitan.

Dilihat dari berbagai versi makna pahlawan dan pejuang, sebenarnya yang ada dan terlibat dalam pertempuran 10 November di Surabaya bukan pahlawan. Mereka adalah para pejuang. Orang yang berjuang mengusahakan dan memperoleh kemerdekaan bagi bangsa. Meskipun mendapatkan kesulitan yang sangat dahsyat. Bahkan mereka rela mengorbankan segala sesuatu yang paling berharga dalam dirinya yaitu: nyawa.

Para pejuang mungkin akan lebih bangga bila disebut sebagai pejuang saja. Tentu mereka juga tidak berharap menjadi pahlawan. Jika pun ada yang menggelari mereka sebagai pahlawan, itu merupakan wujud penghormatan generasi sekarang kepada mereka yang sekuat tenaga membebaskan Indonesia dari penjajah.

Satu lagi, yang dimaksud pejuang bukan berarti yang telah berperang. Tetapi yang telah berusaha menegakkan kebenaran.  Jika ada orang yang meneriaki copet karena tidak berani menahannya seorang diri, berarti dia juga pejuang. Mungkin, bisa jadi orang penakut yang beraninya ‘Cuma’ teriak tersebut adalah pahlawan.  Pahlawan bagi orang yang hendak kecopetan.

Lain lagi bagi grup band Wali. Pahlawan bagi mereka adalah seorang nenek. Sesuai dengan lagu yang mereka populerkan, ‘Nenekku Pahlawanku’. Seorang nenek yang selalu mengingatkan cucunya agar bisa baik-baik saja meskipun sedang dirundung duka asmara. Sehingga, ketika diputus cinta mereka tidak menangis karena nenek bilang: kuat-kuat.

Kita bisa menjadi pejuang, dan biasanya pejuang sejati tidak pernah mengharap bisa menjadi pahlawan. Mari berjuang, untuk kebenaran dan kebaikan. Meskipun dengan hal yang paling sederhana sekalipun.

Maka dari itu mungkin, ada baiknya pula menyebut 10 November sebagai hari pejuang. Bukan sekadar hari pahlawan. Entahlah.

Salam Pustamun! Selamat Hari Pahlawan eh Hari Pejuang!