Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tidak Mendoakan Orang yang Akan Berangkat Haji

 Kebetulan di musim haji tahun 2023 ini, ada teman yang terpanggil jiwa dan raganya untuk melaksanakan ibadah Haji. Sudah "selametan" haji yang dikemas dengan rapat organisasi. 

Cukup keren, mempertahankan tradisi NU dan Nusantara yang "mengelukan" ibadah haji, tapi sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ngiras-ngirus istilahnya. Sekalian.

Kemudian, selang beberapa hari jiwa raga untuk berangkat haji benar-benar terpanggil. Sebelumnya, saat selametan haji itu, dalam sambutannya beliau mengatakan "yang penting disuruh melunasi, kalau ada jatah ya berangkat."

Karena sudah ada kepastian berangkat, beliau kembali memberikan informasi sekaligus meminta maaf dan meminta doa. Tentu saja kami semua dengan senang hati mendoakan. Dalam balasan chat di grup  w.a itu. 

Ada yang mendoalan semoga menjadi mabrur, ada yang mendoakan kelancaran, ada yang mendoakan semoga bisa lancar sampai ke tanah air. Ada yang kirim video saat selametan. Banyak pula yang kirim stiker w.a berisi doa-doa. 

Saya termasuk orang yang 'tidak berani' mendoakan. Bukan ragu pada kemahawelasan Tuhan dalam mengabulkan doa-doa hambanya. Tapi merasa jauh lebih pantas didoakan oleh calon haji. Yang sudah terpanggil jiwa-raganya untuk menjalankan rukun Islam yang kelima tersebut. 

Jadi saya justru minta didoakan. Kepada calon jemaah haji yang akan berangkat. Itu pun dengan diksi "titip" karena ada harapan. Semoga yang dititipi doa kelak ingat mendoakan saya dan teman-teman, ketika ada di Masjidil Haram. Di hadapan kakbah. Di tempat doa-doa diijabah. 

Jadi ada rasa minder. Lebih mengakui bahwa calon haji dan ketika menjalankan ibadah haji, doanya lebih dikabulkan. Lebih dekat dengan Tuhan. Lebih bersih hati dan badannya sehingga diberi kesempatan memenuhi panggilan Tuhan untuk menyempurnakan rukun Islam. 

(C)Hj Erwin Nur R dan (C)H. Honest D.M.


Selamat menunaikan ibadah haji untuk Ketua ISNU Jember, Mas Honest dan Mbak Erwin. Izinkan kelak sepulang naik haji untuk tetap memanggil Mas dan Mbak. Toh dari dulu sudah kelihatan pakai 'songkok putih'. 


Tabik!

Muntijo

Posting Komentar untuk "Tidak Mendoakan Orang yang Akan Berangkat Haji"