Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Masalah Bahasa dalam 'Virus Korona dan Fenomena Bahasa' di MARNULIS

Asyiknya fenomena bahasa adalah bahasan yang tidak habis-habis. Salah satu sifat bahasa adalah dinamis. Tidak hanya berkembang, ada kalanya  kosakata menyusut menjadi arkais karena tidak lagi digunakan. Nah, sejak wabah corona menyerang, ada gempuran istilah baru dalam Bahasa Indonesia.

Fenomena itu dibahas oleh marnulis (marnulis.blogspot.com) dalam tulisan yang berjudul Virus Korona dan Fenomena Bahasa. 

Marnulis menulis dengan sangat konsisten, sama sekali tidak ada kata corona. Dia selalu menggunakan kata korona dengan /k/. Berkeyakinan bahwa, penyerapan istilah, harus diikuti dengan penyesuaian. Karena pelafalannya adalah /korona/ maka tidak boleh ditulis dengan huruf /c/.



Tapi, marnulis tidak sekonsisten itu dalam menulis istilah dalam bahasa Indonesia. Bukankah istilah asing harus ditulis miring, Mar? Kata suspect (dibaca /saspek/) dan lockdown dalam tulisan Marnulis tidak dicetak miring, tidak dibedakan dengan penulisan istilah Bahasa Indonesia yang digunakan.

Terlalu Konsisten Hingga Membingungkan

Sementara, di lain sisi Marnulis sangat konsisten menulis korona tanpa corona sama sekali. Hingga membingungkan pembaca.

Misalnya ada kalimat 'Korona atau Korona?' 

coba, gak kudu ngetak sing nulis ta? Ditambah lagi dalam kalimat "..... bahwa seharusnya kata korona diserap ke Bahasa Indonesia menjadi korona". Coba ada yang ditulis corona tentu tidak bingung kan?

Resiko atau Risiko?

Sub-judul di atas, tentu beda dengan pertanyaan Korona atau Korona? Ada perbedaan antara resiko dan risiko. Untuk menjelaskan singkata ODR, Marnulis menulis Orang Dalam Resiko. Pakai huruf /e/. Ketika ditelusur di https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/resiko, penjelasannya justru dirujuk ke risiko. Jadi?

Tentang Nama

Marnulis menulis Covid 19, saya lebih sering menulis Covid19 -tanpa spasi. Nama resmi yang diberikan WHO --lembaga kesehatan dunia-- adalah Covid-19 dengan tanda hubung. Ini nama penyakit, bukan nama virus. Jadi, Covid19 adalah nama penyakit yang disebabkan oleh adanya virus corona. Bukan nama lain.

DISCLAIMER:

1. Ide tulisan ini muncul karena Marnulis mempersilakan kritik di bagian akhir tulisan.
2. Jika dicek langsung ke tulisan Marnulis, bisa jadi tulisan sudah diperbaiki dan diubah.
3. Terlepas dari itu, saya setuju dengan Marnulis juga banyak orang lain 'Semoga wabah ini segera selesai'.

1 komentar untuk "Masalah Bahasa dalam 'Virus Korona dan Fenomena Bahasa' di MARNULIS"