Karang Taruna Sukamakmur | Tak Hanya Gemerlap Juga Berjuang dalam Senyap

 Tulisan ini adalah bentuk apresiasi sekaligus dukungan bagi para punggawa Karang Taruna Desa Sukamakmur. Atas dedikasinya dalam pengabdian, sejak dibentuk pada awal tahun 2020. Mereka tidak hanya berkiprah dalam acara gemerlap, tapi juga sudi berjuang dalam medan senyap.

Bimbingan Belajar Karang Taruna Desa Sukamakmur

Bukan berarti, mereka tidak suka acara yang meriah. Pernah mereka mengadakan acara pertunjukan musik dan seni. Sukses untuk skala desa. Meriah pula. Namun tidak hanya berhenti di situ. Mereka sudi menggalang kegiatan yang justru terasa sangat berat.

Jika acara pertunjukan --musik maupun tampilan yang lain-- tentu akan sangat gegap gempita. Banyak ditonton orang. Mendapat apresiasi secara langsung berupa sorak sorai dan tepuk tangan. Acara yang mereka namai Taruna Private Center adalah kegiatan mulia, berat, dan bisa jadi minim apresiasi. Jangankan tempik sorai penonton, dibicarakan pun kadang tidak.

Baca Juga: Makna Tempik dan Seronok dalam Bahasa Indonesia

Taruna Private Center adalah kegiatan pendampingan belajar, diikuti oleh anak-anak pelajar di Desa Sukamakmur. Gratis. Tidak dipungut sepeser pun. Namun, dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh para Taruna Sukamakmur yang bersedia menjadi mentor. Dengan kualifikasi keilmuan yang tidak main-main.

Mereka bukan pengangguran. Para mentor dan pengurus Karang Taruna yang sibuk mengadakan kegiatan itu bukan orang yang kurang kerjaan. Mereka adalah orang-orang yang punya kesibukan. Namun mampu mengorbankan waktu istirahatnya demi kegiatan yang bisa bermanfaat pada orang lain. 

Para mentor --yang sebenarnya juga para Taruna Sukamakmur-- adalah mereka yang masih mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi. Tentu mumpuni dalam mendampingi para pelajar. Terlebih yang sekarang sedang mengalami kesulitan belajar karena pelarangan sekolah tatap muka di masa pademi. 

Perjuangan mereka panjang. Dikomandani oleh Ulfi, salah satu ketua bidang pengurus Karang Taruna Sukamakmur, mereka mengosep, menyosialisasikan, mengatur jadwal, dan mengeksekusi kegiatan bimbingan belajar untuk para siswa. Bukan perkara mudah. Karena harus menyiapkan banyak hal, mengkoordinasikan dengan orang tua pelajar yang bersedia mengizinkan anaknya belajar. 

Hingga akhirnya terbentuk kelompok-kelompok belajar. Pengelompokan ini didasarkan pada lokasi dusun dan tingkat pendidikannya. Salah satu tempat belajarnya adalah Balai Dusun Curah Rejo. Dengan fasilitas yang masih terbatas mereka mendampingi para siswa belajar. Sebagai pengingat bahwa, anak-anak adalah pelajar dan masih belajar. Bukan berarti libur panjang selama tidak ada pembelajaran tatap muka di sekolah masing-masing.

Pengadaan fasilitas pun, sebatas bersumber dari operasional Karang Taruna Desa Sukamakmur. Beruntung pula, Balai Dusun Curah Rejo sudah bisa ditempati karena baru direhabilitasi --sebelumnya kondisinya kurang layak. Pun warga sekitar telah menyediakan kamar mandi dan fasilitas sanitasi yang baik di kantor tersebut.

Menjadi berat karena, kebanyakan kita masih suka --mungkin hanya bisa-- mengapresiasi kegiatan yang tampak meriah. Jika sebuah lembaga karang taruna 'hanya' bisa mengadakan kegiatan berupa peringatan agustusan, misalnya. Tidak hanya Karang Taruna, kelompok pemuda dalam satu RT atau satu RW tanpa koordinasi lama pun bisa melakukan.

Namun, kegiatan pendampingan belajar adalah hal yang istimewa. Ini menyiapkan genarasi muda. Membuka wawasan berpikir. Mengarahkan anak-anak pelajar --sesuai tingkatannya-- untuk menjadi lebih baik, khususnya yang mengalami kesulitan belajar.

Harapannya, mereka akan istikamah dalam perjuangan jalur pendidikan, di samping juga menyelenggarakan kegiatan yang meriah. Untuk menunjukkan bahnya tak hanya mampu mengadakan kegiatan yang gemerlap ditonton orang, namun juga berlanjut mempertahankan perjuangan di jalan senyap yang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Selamat berjuang para mentor, pengurus, dan aktivis Karang Taruna Desa Sukamakmur! Juga para pejuang di berbagai bidang yang telah berkorban untuk kebaikan orang lain.