Pagelaran Wayang Kulit dan Campursari Dusun Curah Rejo Desa Sukamakmur
Dusun Curah Rejo Desa Sukamakmur, kembali menggelar seni budaya tradisi. Dengan leluhur yang berasal dari Ponorogo dan Bojonegoro, tentu masyarakat Curah Rejo sangat lekat dengan tradisi dan budaya pertunjukan Jawa. Meski ada di Kabupaten Jember, dan dikelingi dengan dusun yang kuat budaya maduranya, Curah Rejo Sukamakmur tidak pernah kehilangan akar budaya jawanya.
![]() |
Tiga Pilar Desa Sukamakmur |
![]() |
Wayang Kulit Sasono Budhoyo |
![]() |
Antusiasme Warga Menonton |
![]() |
Pemuda Dusun Curah Rejo di Depan Sekretariat Sukmo Anom Wijoyo |
Pertunjukan seni dan tradisi di Curah Rejo Desa Sukamakmur ini sangat meriah. Seni pertunjukan yang identik dengan Dusun Curah Rejo adalah Reog dan Wayang Kulit. Seperti halnya yang digelar pada Peringatan HUT RI ke-78 ini. Dusun Curah Rejo menggelar Pertunjukan Wayang Kulit pada hari Rabu, 30 Agustus 2023.
Warga berbondong-bondong bersama keluarga, suami dan istri beserta anak-anaknya ramai-ramai menonton. Ada yang menggelar tikar. Di depan panggung, di gandok dusun, di halaman dan beranda masjid --panggung terletak di halaman klub bola voli SKM, yang terletak dalam satu kompleks.
Ada pula yang, berdiri bahkan muda-mudi Dusun Curah Rejo dan dusun sekitarnya, juga turut serta menonton dan memeriahkan. Menonton rangkaian acara pagelaran wayang kulit yang diawali dengan pertunjukan Campursari Sasono Budhoyo.
Dalam hiburan rakyat ini, para pejabat desa beserta seluruh masyarakat membaur, menikmati hiburan ini. Bahkan Kepala Desa Sukamakmur beserta Babinsa dan Babhinkamtibmas turut serta naik ke panggung untuk melantunkan tembang. Semua terlihat bergembira ria bersama-sama.
Di satu sisi, para muda-mudi yang tergabung dalam Pemuda Dusun Curah Rejo, duduk bersama menikmati pertunjukan. Sambil menggelar karpet hijau tepat di depan sekretariatnya di salah satu bagian Balai Dusun Curah Rejo --sekretariat yang sekaligus menjadi sanggar Paguyuban Reog Ponoro Sukmo Anom Wijoyo. Sebuah paguyuban reog yang berisi muda-mudi pelestari tradisi di tengah gempuran modernitas kiwari.
Pagelaran Wayang Kulit dk Dusun Curah Rejo bukan hanya hiburan, tapi juga penggerak ekonomi. Tidak hanya Sanggar Wayang Kulit yang bergerak dan terus bertradisi, multiplier effect juga terasa. Para pedagang, para pemilik jasa mainan anak-anak keliling juga turut serta mendapatkan berkah. Ada pertunjukan ada keramaian ada pergerakan ekonomi.
Warga masyarakat Dusun Curah Rejo bukan hanya penonton, tapi penggeraknya secara bersama-sama. Kepala Dusun, Ketua RT, Ketua RW, para Pemuda dan Tokoh Masyarakat serta seluruh warga Dusun Curah Rejo menyumbangkan tenaga, semangat, dan dana. Untuk menggelar pertunjukan wayang kulit serta campursari, juga rangkaian lomba-lomba agustusan yang digelar mulai 26 Agustus sampai 28 Agustus 2023. Pada Rabu siang, 29 Agustus 2029 diadakan lomba panjat pinang untuk dewasa dan anak-anak (lomba panjat pohon pisang).
Kekompakan yang dibayar dengan kepuasan dan kebahagiaan bersama-sama. Lomba-lomba itu di selenggarakan oleh Para Pemuda Dusun Curah Rejo Mas Ulin dan Kawan-kawan. Sementara Ketua Panitia Pagelaran Wayang Kulit adalah Pak Haris --dalam sambutannya yang diwakili oleh Pak Alif, panitia berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
Sugeng Karyowidodo, Kepala Dusun Curah Rejo menyampaikan bahwa hiburan masyarakat Curah Rejo memang senang hiburan.
"Kalau tidak wayang ya reog. Wong Curah Rejo pancen seneng, Mas." ucap Kampung Sugeng --panggilan akrab Kepala Dusun Curah Rejo.
Sementara Kepala Desa Sukamakmur yang naik panggung untuk turut sumbang suara menyanyikan lagu, menyampaikan, "Giliran Kepala Desa menghibur masyarakat." Saat naik panggung untuk menyanyi tersebut, Kepala Desa juga didampingi oleh Babinsa Ibrahim dan Babhinkamtibmas Stepen.
Acara Pagelaran Wayang Kulit oleh Dalang Ki Edi Siswanto dari Ambulu Kabupaten Jember mebawakan lakon Wahyu Katentreman menutup malam cerah yang diterangi dengan cahaya rembulan.
Wajah-wajah penonton tampak bahagia, tampak terhibur. Dengan malam puncak peringatan HUT RI ke-78 di Dusun Curah Rejo Desa Sukamakmur. Sesuai namanya. Rejo, meriah. Seni tradisi selama ada yang nanggal tentu tidak akan mati. Mari sama-sama lestarikan.
Posting Komentar untuk "Pagelaran Wayang Kulit dan Campursari Dusun Curah Rejo Desa Sukamakmur"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)