Tahun Baru dan Perubahan-Perubahan Kebiasaan
Saya tidak sedang membiacarakan resolusi. Itu terlalu tinggi. Juga tidak sedang membuat kaledioskop tentang apa yang telah terjadi. Pasti tidak akan ada yang peduli.
Saya hanya ingin mencatat, beberapa kebiasaan yang telah terlewat saat malam pergantian tahun. Silakan silakan sepakat ataupun tidak. Sangat tidak masalah.
Ini hanya dari pengamatan yang sekilas dan sambil lalu. Tidak ada yang serius. Tentang yang hilang dan yang baru. Dulu, pergantian malam tahun baru selalu identik dengan dengan satu ini: TEROMPET. Sekarang (pergantian tahun 2023 ke 2024) sepertinya sudah sama sekali tidak ada.
Yang membunuh 'kebiasaan' terompet adalah: wabah virus corona, yang disebut covid 19 oleh dunia. Yang mulai mewabah tahun 2020 sampai 2021. Peralihan 2021 ke 2023, masih dalam suasana wabah. Karena virus Covid 19 bisa menular salah satunya dari droplet (ludah), tentu terompet yang ditiup sangat dihindari.
Perayaan tahun baru 2022 masih diberitakan tentang pedagang terompet yang tidak laku. Begitu pula tahun 2023, masih ada berita itu. Tapi tidak sebanyak tahun 2022. Tahun baru 2024, bahkan sudah tidak lagi diberitakan tentang terompet, karena memang sudah tidak ada lagi yang peduli dengan 'meniup terompet' di perayaan Tahun Baru. Minimal itu yang saya rasakan di sekitar saya.
Karena hilangnya kebiasaan meniup terompet di malam pergantian tahun, menjadi hilang juga perdebatan 'terompet itu haram' di umat Islam, karena terompet dianggap meniru kebiasaan umat agama lain. Yang sangat saya sayangkan, hilangnya kebiasaan 'guyonan' tentang terompet yang dikaitkan dengan terompetnya malaikat Isrofil.
Malaikat yang bertugas meniup terompet sangkakala, tanda hari kiamat. Secara tidak langsung, hilangnya kebiasaan meniup terompet ini telah mengurangi diskusi dan pelajaran tentang keimanan pada dua hal. Yaitu iman pada malaikat dan iman pada hari kiamat. Tentang malaikat Isrofil dan Sangkala di hari kiamat. Ternyata hal ini juga bisa menggoyah pelajaran keimanan umat Islam.
Secara ekonomi, menghilangnya kebiasaan meniup terompet juga berpengaruh pada sektor ekonomi. Bagaimana omzet penjualan terompet yang turun drastis ini mempengaruhi banyak sekali bidang pekerjaan. Pedagang terompet kehilangan omzet. Perajin terompet sudah tidak lagi memproduksi. Pengepul dan penjual kertas bekas sudah tidak lagi bisa berbisnis.
Banyak rantai ekonomi yang awalnya berkaitan sudah tidak lagi bergerak. Distribusi kekayaan dari para orang kaya pembeli terompet ke pekerja dan perajin melalui pedagang sudah tidak lagi terjadi. Terompet yang seharusnya menjadi sarana distribusi kekayaan ekonomi sudah tidak bergerak lagi. Ini tentu berpengaruh pada stabilitas ekonomi. Kita hendaknya harus waspada.
KEBIASAAN BARU TAHUN BARU
Saya melihatnya, bakaran di malam tahun baru adalah kebiasaan yang cukup baru. Sepertinya menjadi gejala yang seiring dengan wabah. Saat liburan, malam tahun baru tidak boleh berkumpul dalam skala besar dan hiburan ditiadakan, orang lebih memilih berkumpul dengan keluarga dekat. Di rumah masing-masing.
Biar tidak suntuk akhirnya masak. Bakar makanan. Sambil menunggu tahun baru, malam pergantian baru. Jadilah acara bakar-bakar menggejala. Di lingkungan masing-masing. Di sirkel pertemanan masing-masing.
Meskipun pada malam tahun baru 2024 ini sudah mulai ada lagi panggung hiburan musik, di beberapa tempat tapi tetap gejala bakar-bakar di lingkungan masing-masing tetap tinggi.
Ini telah menjadi pengganti penggerak ekonomi selain terompet. Penjual ikan segar menjadi laku. Penjual arang dan alat bakar sudah bisa berproduksi lagi. Sepertinya distribusi ekonomi menemukan saluran yang baru. Ekonomi tetap berputar dan bergerak.
Kelebihan bakaran di lingkungan masing-masing, keamanan lingkungan juga terjaga. Dengan catatan bakarannya sampai lewati tengah malam dan makannya jangan terlalu banyak. Jika terlalu banyak makan, maka tidur akan makin terlelap. Dan tingkat kerawanan kriminal bisa meningkat. Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Pesan Bang Napi begitu.
Selebihnya, malam tahun baru adalah seperti malam-malam sebelumnya. Hanya saja karena jatuh pada haru Senin, tahun baru 2024 sedikit lebih terasa. Nambah hari libur --bagi pekerja dengan hari libur. Selebihnya di sama saja. Biasa saja. Yang beda hanya perlu membiasakan menulis 2024 saat menulis tanggal. Jangan sampai salah kebiasaan menulis 2023 tetap terjaga.
Posting Komentar untuk "Tahun Baru dan Perubahan-Perubahan Kebiasaan"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)