Lirik Lagu 'Aisyah Istri Rasulullah' dan Masalah Bahasanya
Siapa yang belum pernah dengar lagu Aisyah Istri Rasulullah? Situ gak pernah punya medsos kali ya? Hehehe.
Lagu Aisyah Istri Rasulullah memang lagi viral, lagi booming. Banyak dinyanyikan. Banyak yang cover lagu yang berisi tentang cerita romantisme Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw.
Apakah ini lagu religi? Bisa iya bisa tidak. Bergantung yang merenungkan dan meresapinya. Setidaknya lirik lagu itu berisi tentang sedikit tarikhunnabi, sejarah nabi. Dari segi keromantisannya dengan istrinya.
Tidak sedikit pula yang mengkritisi, karena terlalu 'meng-kerdil-kan' peran perawi hadits terbanyak keempat ini. Karena hanya membahas tentang kisah cinta, keindahan fisik, dan perilaku ceria 'kekanak-kanakan'. Padahal peran Siti Aisyah sangat besar dalam Islam.
Maka sudah banyak yang mengkritisi dari segi isi lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah. Di antaranya Buya Yahya, meskipun tidak langsung. Juga beberpa penulis di islami.co yang membahas besarnya peran Aisyah, bukan hanya seperti dalam lirik lagu yang sedang viral tersebut.
Tapi yanghendak dibahas dalam tulisan ini bukan kaitan isinya. Melainkan dari segi bahasanya. Berdasarkan sumber yang sangat saya percaya, --yaitu istri saya, bahwa lagu ini punya tiga versi. Sekadar catatan, istri saya juga yang sering menyanyikan lagu ini.
Menurut sumber yang sangat valid (sekali lagi bagi saya sendiri) ini, ada tiga versi lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah.
Pertama yang dinyanyikan oleh Muallimah https://youtu.be/bznGAVto4Z8, kemudian versi Nisa Sabyan, dan Versi Anisa Rahman. Nah, istri saya paling suka versi Muallimah, karena sangat ngebit dan lagunya ceria. Seperti isi lirik lagunya.
Apa beda lirik lagu Aisyah, Istri Rasulullah baik lirik versi Mualimah, Lirik lagu versi Nisa Sabyan, maupun lirik lagu versi Anisa Rahman. Berikut dituliskan lengkap hasil transliterasi dari masing-masing video cover youtube mereka.
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Anisa Rahman
Mulya indah cantik berseri
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas
Bila marah nabi kan bermanja
Mencubit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang kasih rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
Bila lelah nabi baring di jilbabmu
Seketika kau pula bermanja mengikat rambutnya
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Mualimah
Mulya indah cantik berseri
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang kasih rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
Bila lelah nabi baring di ribamu
Seketika kau pula bermanja menyikat rambutnya
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Nisa Sabyan
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
hingga lelah nabi baring di jilbabmu
Seketika kau pula bermanja menyikat rambutnya
PERBEDAAN LIRIK LAGU Aisyah, Istri Rasulullah
Versi Muallimah
- mencuit
- di Ribamu
- Menyikat Rambutnya
Versi Anisa Rahman
- mencubit
- di Jilbabmu
- menyikat rambutnya
Versi Nisa Sabyan
- mencubit
- di jilbabmu
- mengikat rambutnya
Nah, dari sini ada perbedaan yang cukup mencolok. Kata yang digunakan dalam cover versi Muallimah adalah mencuit sementara yang lain menggunakan kata mencubit.
Sementara dalam versi Muallimah ada perbedaan antara riba dan menyikat. Ini perbedaan yang mencolok karena menjadi makna yang sangat jauh. Riba yang dimaksud dalam versi Muallimah bermakna pangkuan. Kata riba juga digunakan dalam lagu nasional Mengheningkan Cipta.
kau gugur remaja/ di ribaan bendera artinya: di pangkuan bendera.
Juga kata keharibaan sering digunakan dalam kalimat kembali ke haribaan yang kuasa. Maksudnya kembali ke pangkuan sang kuasa.
Mengapa dalam versi Nisa Sabyan dan Anisa Rahman jadi Jilbab ya? Atau mungkin jilbabnya panjang, sampai ke pangkuan Siti Aisyah.
Kata menyikat ada kalanya menjadi mengikat. Sejauh pengetahuan saya yang sangat terbatas, tidak pernah mendengar kisa Nabi Muhammad mengikat rambutnya. Meskipun ada kisah yang menggambarkan bahwa Nabi Muhammad itu rambutnya panjang. Memang memungkinkan sih diikat.
Tapi, mungkin yang dimaksud dalam versi awal adalah menyikat, yang bersinonim dengan menyisir. Jangan dibayangkan Siti Aisyah menyita rambut Nabi dengan sikat gigi atau sikat baju. Jelas tidak begitu maksudnya. Bisa saja dengan menyikat dengan jari-jari tangannya.
PENGGUNAAN KATA GANTI YANG TIDAK KONSISTEN
Dalam lirik lagu versi Muallimah (juga versi-versi lainya) ada ketidak konsistenan penggunaan kata ganti.
Dalam lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah, Sayyidah Aisyah ditempatkan sebagai orang kedua. Ditandai dengan penggunaan kata ganti orang kedua yang diajak bicara, yaitu kata ganti Kau, -Mu, dan penyebutan nama langsung.
Dalam tulisan ini pun ada ketidakkonsistenan, kadang ditulis Siti Aisyah, kadang Sayyidah Aisyah. Menurut saya, itu saling sulih, saling menggantikan. Antara kata siti dan sayyidah atau sayyidati. Arti Siti | Evolusi Arab Menjadi Nusantara.
Akan tetapi ada satu bagian bait yang menggunakan kata ganti orang ketiga:
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Pada bait di atas, dua baris pertama digunakan kata ganti -mu dalam kata mencintamu dan bibirmu. Dalam baris tersebut tampak jelas bahwa Siti Aisyah sebagai orang kedua, lawan bicara.
Sementara pada baris ketiga dan keempat, ada kata dia yang merujuk pada Siti Aisyah. Juga kata ganti hidungnya.
Jika konsisten menggunakan kata ganti orang kedua, harusnya menggunakan kata ganti kau (kata kamu tidak sopan), dan kata ganti -nya menggunakan kata ganti -mu.
Bila kau marah nabi kan bermanja
Mencubit hidungmu
Terlepas dari perbedaan-perbedaan dan masalah kebahasaannya, versi siapa yang kalian suka? Kalau saya, suka versi cover lagu Aisyah, Istri Rasulullah milik Nur Fajri Asshiddiqi, @narasifajri pemilik Caffesuntree - Situbondo.
Lagu Aisyah Istri Rasulullah memang lagi viral, lagi booming. Banyak dinyanyikan. Banyak yang cover lagu yang berisi tentang cerita romantisme Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw.
Apakah ini lagu religi? Bisa iya bisa tidak. Bergantung yang merenungkan dan meresapinya. Setidaknya lirik lagu itu berisi tentang sedikit tarikhunnabi, sejarah nabi. Dari segi keromantisannya dengan istrinya.
Tidak sedikit pula yang mengkritisi, karena terlalu 'meng-kerdil-kan' peran perawi hadits terbanyak keempat ini. Karena hanya membahas tentang kisah cinta, keindahan fisik, dan perilaku ceria 'kekanak-kanakan'. Padahal peran Siti Aisyah sangat besar dalam Islam.
Maka sudah banyak yang mengkritisi dari segi isi lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah. Di antaranya Buya Yahya, meskipun tidak langsung. Juga beberpa penulis di islami.co yang membahas besarnya peran Aisyah, bukan hanya seperti dalam lirik lagu yang sedang viral tersebut.
Tapi yanghendak dibahas dalam tulisan ini bukan kaitan isinya. Melainkan dari segi bahasanya. Berdasarkan sumber yang sangat saya percaya, --yaitu istri saya, bahwa lagu ini punya tiga versi. Sekadar catatan, istri saya juga yang sering menyanyikan lagu ini.
Menurut sumber yang sangat valid (sekali lagi bagi saya sendiri) ini, ada tiga versi lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah.
Pertama yang dinyanyikan oleh Muallimah https://youtu.be/bznGAVto4Z8, kemudian versi Nisa Sabyan, dan Versi Anisa Rahman. Nah, istri saya paling suka versi Muallimah, karena sangat ngebit dan lagunya ceria. Seperti isi lirik lagunya.
Apa beda lirik lagu Aisyah, Istri Rasulullah baik lirik versi Mualimah, Lirik lagu versi Nisa Sabyan, maupun lirik lagu versi Anisa Rahman. Berikut dituliskan lengkap hasil transliterasi dari masing-masing video cover youtube mereka.
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Anisa Rahman
Mulya indah cantik berseri
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas
Bila marah nabi kan bermanja
Mencubit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang kasih rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
Bila lelah nabi baring di jilbabmu
Seketika kau pula bermanja mengikat rambutnya
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Mualimah
Mulya indah cantik berseri
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang kasih rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
Bila lelah nabi baring di ribamu
Seketika kau pula bermanja menyikat rambutnya
Lirik Lagu Aisyah, Istri Rasulullah Versi Nisa Sabyan
Mulya indah cantik berseri
Kulit putih bersih merah di pipimu
Ya aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
Bukan persis novel mula benci jadi rindu
Kau istri tercinta ya aisyah khumaira
Rasul sayang rasul cintamu
Sungguh sweet nabi mencintamu
hingga lelah nabi baring di jilbabmu
Seketika kau pula bermanja menyikat rambutnya
PERBEDAAN LIRIK LAGU Aisyah, Istri Rasulullah
Versi Muallimah
- mencuit
- di Ribamu
- Menyikat Rambutnya
Versi Anisa Rahman
- mencubit
- di Jilbabmu
- menyikat rambutnya
Versi Nisa Sabyan
- mencubit
- di jilbabmu
- mengikat rambutnya
Nah, dari sini ada perbedaan yang cukup mencolok. Kata yang digunakan dalam cover versi Muallimah adalah mencuit sementara yang lain menggunakan kata mencubit.
Sementara dalam versi Muallimah ada perbedaan antara riba dan menyikat. Ini perbedaan yang mencolok karena menjadi makna yang sangat jauh. Riba yang dimaksud dalam versi Muallimah bermakna pangkuan. Kata riba juga digunakan dalam lagu nasional Mengheningkan Cipta.
kau gugur remaja/ di ribaan bendera artinya: di pangkuan bendera.
Juga kata keharibaan sering digunakan dalam kalimat kembali ke haribaan yang kuasa. Maksudnya kembali ke pangkuan sang kuasa.
Mengapa dalam versi Nisa Sabyan dan Anisa Rahman jadi Jilbab ya? Atau mungkin jilbabnya panjang, sampai ke pangkuan Siti Aisyah.
Kata menyikat ada kalanya menjadi mengikat. Sejauh pengetahuan saya yang sangat terbatas, tidak pernah mendengar kisa Nabi Muhammad mengikat rambutnya. Meskipun ada kisah yang menggambarkan bahwa Nabi Muhammad itu rambutnya panjang. Memang memungkinkan sih diikat.
Tapi, mungkin yang dimaksud dalam versi awal adalah menyikat, yang bersinonim dengan menyisir. Jangan dibayangkan Siti Aisyah menyita rambut Nabi dengan sikat gigi atau sikat baju. Jelas tidak begitu maksudnya. Bisa saja dengan menyikat dengan jari-jari tangannya.
PENGGUNAAN KATA GANTI YANG TIDAK KONSISTEN
Dalam lirik lagu versi Muallimah (juga versi-versi lainya) ada ketidak konsistenan penggunaan kata ganti.
Dalam lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah, Sayyidah Aisyah ditempatkan sebagai orang kedua. Ditandai dengan penggunaan kata ganti orang kedua yang diajak bicara, yaitu kata ganti Kau, -Mu, dan penyebutan nama langsung.
Dalam tulisan ini pun ada ketidakkonsistenan, kadang ditulis Siti Aisyah, kadang Sayyidah Aisyah. Menurut saya, itu saling sulih, saling menggantikan. Antara kata siti dan sayyidah atau sayyidati. Arti Siti | Evolusi Arab Menjadi Nusantara.
Akan tetapi ada satu bagian bait yang menggunakan kata ganti orang ketiga:
Sungguh sweet nabi mencintamu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu
Bila dia marah nabi kan bermanja
Mencuit hidungnya
Pada bait di atas, dua baris pertama digunakan kata ganti -mu dalam kata mencintamu dan bibirmu. Dalam baris tersebut tampak jelas bahwa Siti Aisyah sebagai orang kedua, lawan bicara.
Sementara pada baris ketiga dan keempat, ada kata dia yang merujuk pada Siti Aisyah. Juga kata ganti hidungnya.
Jika konsisten menggunakan kata ganti orang kedua, harusnya menggunakan kata ganti kau (kata kamu tidak sopan), dan kata ganti -nya menggunakan kata ganti -mu.
Bila kau marah nabi kan bermanja
Mencubit hidungmu
Terlepas dari perbedaan-perbedaan dan masalah kebahasaannya, versi siapa yang kalian suka? Kalau saya, suka versi cover lagu Aisyah, Istri Rasulullah milik Nur Fajri Asshiddiqi, @narasifajri pemilik Caffesuntree - Situbondo.
Posting Komentar untuk "Lirik Lagu 'Aisyah Istri Rasulullah' dan Masalah Bahasanya"
Komentar bisa berupa saran, kritik, dan tanggapan. :)